*Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Bank Central Asia (BBCA IJ) - The unfolding of a benign credit cycle by Taye Shim* (taye.shim@miraeasset.com)
- Bank Central Asia (BBCA) mencatat pendapatan bersih sebesar IDR5,508bn (+10.4% YoY). BBCA menunjukan pendapatan yang beragam: 1) Pendapatan bunga bersih hanya naik tipis 7.0% YoY dan disaat yang sama, pendapatan non bunga melonjak 13.5% YoY.
- Key highlights: 1) Pertumbuhan kredit meningkat 15.0% YoY. Tren keseluruhan sebagian besar sejalan dengan tren masa lalu dengan segmen perusahaan besar (1.2% QoQ) dan konsumen (0,9% QoQ) yang memimpin pertumbuhan organik. 2) Net interest margin (NIM) tercatat 6.1% di 1Q18, turun 9bps QoQ dan turun 22bps YoY. Meskipun berlanjutnya tekanan pada imbal hasil aset bank, yang mengejutkan adalah bahwa hasil pendanaan kini dipotong secara bersamaan (-27bps QoQ). 3) Kualitas aset tetap stabil dengan rasio NPL di 1.54% (+7bps YoY).
- BBCA terus memenuhi ekspektasi pasar dan membuktikan premiumnya. Kami mempertahankan rekomendasi Trading Buy dan menaikkan harga target kami menjadi Rp26,400 (dari IDR25,300).
PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022
PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...
Komentar
Posting Komentar