google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 5 April 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 5 April 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
*Market Review 05 April 2018*
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG menguat +26.13 poin (+0.42%) ke level 6,183.227 pada perdagangan hari ini. Tercatat 232 saham menguat dan 146 saham melemah. Seluruh sektor mayoritas ditutup menguat, dipimpin oleh penguatan sektor Infrastructure (+1.64%), sektor Basic-Ind (+1.48%), sektor Mining (+1.44%), dan satu-satunya sektor yang melemah adalah sektor Finance (-0.44%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 430 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.01%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13.764  terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

*Suspensi*

-PT. Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan dan aktivitas saham PKPK maka BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham . Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

*Advance Stocks:*

-DOID : Harga saham DOID ditutup menguat Rp 60 (+6.15%) ke level Rp 1.035 pada perdagangan hari ini. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menggenjot kontrak jasa pertambangan. DOID melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, kembali meraih kontrak dari PT Insani Baraperkasa, yang merupakan anak usaha PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI). Nilai kontraknya mencapai US$ 340 juta atau Rp 4,5 triliun, dengan tenor selama delapan tahun, yakni hingga 2025 mendatang. "Itu dengan potensi perpanjangan kontrak," ujar Direktur Keuangan DOID Eddy Porwanto, Rabu (4/4). Di kontrak ini, Bukit Makmur ditargetkan akan memproduksi 130 bank cubic meters (bcm) materi pengupasan tanah (overburden removal) dan 20 juta ton batubara. Dengan perolehan kontrak baru itu, maka sejak awal tahun ini, DOID telah mengakumulasi kontrak sekitar US$ 1 miliar. "Bukit Makmur masih negosiasi, baik dengan pelanggan lama maupun calon pelanggan baru, untuk membahas tambahan kontrak," kata Eddy.

-PTBA : Harga saham PTBA ditutup menguat Rp 180 (+5.90%) ke level Rp 3.230 pada perdagangan hari ini. Rumor hot tengah berembus ke sejumlah emiten saham pertambangan plat merah. Kabar yang berembus di pasar menyebutkan, tahun ini pemerintah akan menagih dividen emiten pertambangan sebesar 100% dari laba bersih 2017. Tiga emiten pertambangan yang kini berada di bawah induk BUMN pertambangan, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Mereka adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS). Ketiganya mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun lalu.

-CENT : Harga saham CENT ditutup menguat Rp 8 (+8.16%) ke level Rp 106 pada perdagangan hari ini. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) meraih pendapatan usaha sebesar Rp707,97 miliar hingga 31 Desember 2017 naik tajam dibandingkan pendapatan usaha Rp140,66 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Kamis menyebutkan, beban pokok pendapatan usaha naik jadi Rp553,60 miliar dari beban pokok Rp113,22 miliar dan laba bruto meningkat menjadi Rp154,37 miliar dari laba bruto Rp27,44 miliar tahun sebelumnya.

-TLKM : Harga saham TLKM ditutup menguat Rp 80 (+2.22%) ke level Rp 3.680 pada perdagangan hari ini. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra) membeli saham PT Swadharma Sarana Informatika (SSI), perusahaan penunjang jasa keuangan di bidang jasa ATM. Mengutip keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Telkom Metra membeli saham SSI dari pemegang saham eksisting dan mengambil bagian dalam penerbitan saham baru di SSI. Jadi kepemilikan Telkom Metra di SSI menjadi 51 persen. Nilai transaksi pembelian saham Rp 397 miliar. Penandatanganan jual beli dan pengambilbagian saham baru tersebut dilakukan pada 2 April 2018.

- WSBP : Harga saham WSBP ditutup menguat Rp 28 (+6.69%) ke level Rp 446 pada perdagangan hari ini. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) bakalan membagikan 75% laba bersih perusahaan di tahun 2017 sebagai dividen tunainya. Angka tersebut ekuivalen dengan Rp 750 miliar. "Dividen akan dibagikan pada tanggal 8 Mei," kata Jarot Subana, Direktur Utama WSBP dalam konferensi pers, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Kamis (5/4).

*Decline Stocks:*

-JKSW : harga saham JKSW ditutup melemah Rp 12 (-12.37%) ke level Rp 85 hari ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) kamis ini mencabut suspensi perdagangan saham PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) mulai sesi pertama perdagangan. Keterangan BEI yang ditandatangani Goklas Tambunan, Kadiv. Penilaian Perusahaan 3 dan Irvan Susandy, Kadiv. Operasional perdagangan menyebutkan, bursa memutuskan pencabutan usai perusahaan menyerahkan laporan keungannya dari Juni 2017 hingga Desember 2017.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d