Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
*Market Review 4 April 2018*
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG ditutup melemah -71.91 poin (-1.15%) ke level 6,157.096 pada perdagangan hari ini. Tercatat 118 saham menguat dan 284 saham melemah. Seluruh sektor ditutup di zona negatif, Pelemahan dipimpin oleh sektor Mining (-2.13%), sektor Finance (-1.78%), sektor Misc-Ind (-1.34%), dan sektor Basic-Ind (-0.89%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 83.71 Milliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.07%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,760 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
*Advance Stocks:*
-DOID : Harga saham DOID ditutup menguat Rp 15 (+1.56%) ke level Rp 975 pada perdagangan hari ini. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) meraih kontrak jasa kontraktor pertambangan dari anak usaha PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) yaitu PT Insani Baraperkasa. Nilai kontrak tersebut bila diperpanjang hingga delapan tahun mencapai USD 339,34 juta atau sekitar Rp 4,54 triliun. Sedangkan pada tahun pertama 2018 diperkirakan nilai kontrak USD 8,40 juta atau sekitar Rp 112,6 miliar. Penandatanganan kontrak dilakukan pada 2 April 2018. Adapun PTDemikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/4/2018).
-CINT : Harga saham CINT ditutup menguat Rp 6 (+1.85%) ke level Rp 330 pada perdagangan hari ini. PT Chitose Internasional Tbk (CINT) meyakini industri furnitur di Indonesia akan tumbuh semakin baik di tahun ini. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik, inflasi yang terkendali. Di samping itu, perseroan melihat kinerja industri manufaktur yang semakin meningkat juga memberikan kontribusi bagi pergerakan roda perekonomian. Selain itu, kemudahan berinvestasi dan memperoleh bahan baku menjadikan industri furnitur semakin produktif.
-BBRM : Harga saham BBRM ditutup menguat Rp 20 (+24.69%) ke level Rp 101 pada perdagangan hari ini. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) menandatangani perjanjian bersama para kreditur sebagai bagian dari restrukturisasi utang. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (4/4), BBRM menandatangani perjanjian standstill antar kreditur dengan kreditur bank pada 2 April 2018. Adapun kreditur bank yang terlibat di antaranya CIMB Bank Berhad, DBS Bank Ltd. Malayan Banking Berhad, dan United Overseas Bank Ltd.
-ASSA : Harga saham ASSA ditutup menguat Rp 4 (+1.42%) ke level Rp 284 pada perdagangan hari ini. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) tidak menerapkan strategi khusus pada tahun ini. Di bisnis penyewaan kendaraan, misalnya, ASSA akan menambah setidaknya 2.000 kendaraan baru. ASSA juga akan terus memperkuat bisnis lelang otomotif. Tahun ini, ASSA berencana memperluas titik lelang yang saat ini berjumlah delapan. ASSA berniat menambah tiga hingga empat titik lelang di wilayah Jawa dan Sumatra.
*Decline Stocks:*
-CMNP : harga saham CMNP ditutup melemah Rp 55 (-3.79%) ke level Rp 1.395 hari ini. ‘PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) tidak menerapkan strategi khusus pada tahun ini. Di bisnis penyewaan kendaraan, misalnya, ASSA akan menambah setidaknya 2.000 kendaraan baru. ASSA juga akan terus memperkuat bisnis lelang otomotif. Tahun ini, ASSA berencana memperluas titik lelang yang saat ini berjumlah delapan. ASSA berniat menambah tiga hingga empat titik lelang di wilayah Jawa dan Sumatra.
-BTPN : harga saham BTPN ditutup melemah Rp 20 (-0.62%) ke level Rp 3.180 hari ini. Meskipun perolehan laba di tahun lalu terkoreksi, hal tersebut tidak menyurutkan rencana PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp100 per saham. Mengutip pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Selasa kemarin, batas akhir perdagangan saham BTPN dengan hak dividen alias cum dividen di pasar reguler dan negosiasi hingga 6 April 2018. Sementara, cum dividen di pasar tunai pada 11 April 2018. Pada hari yang sama merupakan recording date alias tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak memperoleh dividen.
Komentar
Posting Komentar