google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Value Saham BUMI | 16 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Value Saham BUMI | 16 Maret 2018

Value Saham BUMI

Meski cuaca di Jakarta hari ini cerah, malah boleh dibilang panas, tapi Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berbalut mendung. Sudah tiga hari berturut-turut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah. Hari ini, Kamis (15/3), IHSG tergerus 60,72 poin atau setara 0,95% ke level 6.321,90.

Jadi, total selama tiga hari ini IHSG sudah ambrol sedalam 2,75%. RTI mencatat, IHSG loyo sejalan dengan kinerja sembilan indeks sektoral yang berguguran.

Di sela-sela trader dan investor yang murung menghadapi nuansa merah pada daftar portofolio mereka, pasti ada sebagian dari mereka yang justru berdebar penuh gairah menyambut kelesuan pasar seperti ini. Mereka adalah para investor yang memburu saham-saham bluechips tapi harganya ikut turun terseret sentimen bursa.

Jika Anda salah satu di antaranya, tentu saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45 bisa jadi sasaran perburuan yang menarik. Maklum, konstituen LQ45 adalah saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar serta likuiditas tercair. Investor tinggal mensortir saham-saham LQ45 mana yang kinerjanya oke, tapi harga turut terdampak sentimen kelesuan bursa.

KONTAN.co.id mencoba mensortir saham-saham dalam jajaran LQ45 berdasarkan rasio harga dan laba per saham alias price earning ratio (PER), menggunakan platform informasi pasar modal RTI. Hasilnya ternyata cukup mencengangkan.

Saham Bumi Resources Tbk (BUMI) berada pada urutan ketiga saham LQ45 dengan PER terendah. Ditutup hari ini pada harga Rp 276 per saham, saham yang selalu menjadi perbincangan sepanjang masa ini tercatat memiliki PER 3,78 kali.

Oh, iya, karena dua saham di atasnya (INCO dan TRAM) memiliki PER negatif, maka boleh dibilang BUMI menduduki posisi tertinggi saham dengan PER terendah di LQ45. Rasio harga terhadap nilai buku (PBV) BUMI tercatat pada angka 6,30 kali.

Biasanya para value investor menjuluki saham-saham dengan harga rendah padahal kinerjanya ciamik sebagai saham salah harga. Nah, apakah BUMI bisa disebut saham salah harga?

Entahlah. Yang jelas, sampai akhir kuartal ketiga 2018 lalu, saham yang pernah menggelisahkan "sejuta umat" ini masih membukukan laba positif, meski menurun dari dua kuartal sebelumnya.

Tapi, sebelum terburu-buru menubruk BUMI, ada baiknya Anda mengingat kembali pelbagai petuah para dedengkot investor fundamental. Banyak aspek yang kudu dicermati selain rasio-rasio keuangan semata. Kinerja sektoral, kualitas manajemen, serta berbagai faktor lain merupakan bahan pertimbangan yang tak kalah penting.

Source:

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d