google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Harga Batubara setelah Musim Dingin selesai | 19 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Prospek Harga Batubara setelah Musim Dingin selesai | 19 Maret 2018

Prospek Harga Batubara setelah Musim Dingin selesai

Musim dingin yang mulai berakhir membuat harga batubara masuk dalam tren pelemahan. Jumat (16/3) lalu, harga batubara kontrak pengiriman Mei 2018 di ICE Futures melemah 0,59% ke level US$ 91,90 per metrik ton. Bahkan, dalam sepekan, harganya  anjlok 1,87%.

Wahyu Tribowo Laksono, analis Central Capital Futures, bilang, tingkat permintaan batubara saat ini mulai turun. Selain itu, koreksi harga kali ini tergolong wajar lantaran kenaikan harganya di awal tahun ini signifikan.

Salah satunya terjadi setelah langkah pemerintah China yang mencoba mengalihkan penggunaan batubara ke gas alam dengan melakukan pembatasan produksi gagal. Pasokan gas alam tidak cukup untuk memenuhi tingginya permintaan sehingga pasar kembali beralih memburu batubara.

Tekanan bagi batubara bertambah setelah adanya kenaikan produksi. Biro Statistik China melaporkan, pasokan batubara di Negeri Tirai Bambu itu naik untuk bulan Januari dan Februari mencapai 520 juta metrik ton atau sekitar 5,7% dari tahun lalu.

Selain itu, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim bilang, koreksi harga batubara juga terjadi karena indeks dollar Amerika Serikat (AS) yang sedang perkasa. Apalagi pekan ini The Federal Reserve diperkirakan menaikan suku bunga acuan yang akhirnya semakin memperkokoh posisi the greenback.

Ia menambahkan, keperkasaan harga batubara sebelumnya lebih karena ulah spekulan yang mengerek si hitam terlalu tinggi. Alhasil kini pelaku pasar mulai melakukan aksi ambil untung.

Masih positif


Walau saat ini diselimuti sentimen negatif, harga batubara masih berpotensi merangkak naik. Wahyu memprediksi, dalam jangka panjang tingkat permintaan masih positif. Penetapan tarif impor baja dan aluminium di AS diprediksi juga dapat menambah permintaan batubara.

Maklum, akibat kenaikan tarif impor baja dan aluminium, pasokan di AS akan berkurang. Dus, produsen lokal AS perlu memicu produksinya. Mau tidak mau, produsen baja dan aluminium AS akan membutuhkan lebih banyak batubara untuk bahan bakar.

Padahal, produksi batubara di AS diprediksi akan turun. Energy Information & Administration (EIA) memperkirakan, produksi batubara Negeri Paman Sam tahun ini turun 0,7% menjadi 765 juta ton.

Citibank juga memperkirakan harga batubara akan tetap positif dalam periode dua tahun ke depan. Karena itu, Citibank menaikkan proyeksi harga batubara. Harga komoditas ini di 2019 diprediksi mencapai US$ 85 per ton, naik dari US$ 75 per ton. Di 2020, harga batubara diprediksi mencapai US$ 80 per ton.

Tapi Wahyu memperkirakan, harga batubara pada hari ini masih melemah dan bergerak dalam kisaran US$ 91,50–US$ 92,40 per metrik ton. Serupa, Ibrahim melihat, rencana kenaikan suku bunga The Fed pekan ini akan semakin menekan harga hingga ke bawah US$ 90 per metrik ton. "Sepekan ke depan, harga batubara akan bergerak di rentang US$ 87,50–US$ 92,60 per ton,” kata dia.

Source:

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE