google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham PRDA | 23 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham PRDA | 23 Maret 2018

Berita Saham PRDA
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 71,1% menjadi Rp 150,80 miliar pada tahun 2017. Pendapatan Bersih Perseroan juga meningkat menjadi Rp 1.466,01 miliar atau tumbuh sebesar 7,90% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,358,66 miliar. EBITDA Perseroan pun meningkat 14,3% dari Rp 209,07 miliar pada tahun 2016 menjadi Rp 239,05 miliar pada tahun 2017.

Menurut keterangan perseroan Jumat, kenaikan laba bersih Perseroan tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih Perseroan. Pertumbuhan pendapatan bersih Perseroan pada tahun 2017 ditunjang oleh peningkatan pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan yang terdiri dari pelanggan individu, referensi dokter, referensi pihak ketiga, dan klien korporasi.

Melalui strategi inovasi yang menambah nilai bagi pelanggan, masing-masing segmen usaha turut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan Perseroan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing sekitar 33.3% dan 32.1% kepada pendapatan Perseroan.

Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sekitar 18.3% dan 16.2% terhadap pendapatan Perseroan. Pada tahun 2017, jumlah pemeriksaan mencapai 15.1 juta dan jumlah kunjungan mencapai 2.5 juta.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan bahwa kinerja positif yang diperoleh 

Perseroan pada tahun 2017 tidak terlepas dari perencanaan bisnis yang terarah. .Kami bangga dapat mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2017. Dengan strategi bisnis yang terarah, keunggulan operasional, dan upaya pengendalian biaya yang baik, Perseroan mampu menjaga pertumbuhan pendapatan, EBITDA, dan laba yang cukup baik di tengah kondisi pasar di tahun 2017,. terang Dewi.

Total aset Perseroan tahun 2017 sebesar Rp 1.848,20 miliar, lebih tinggi Rp 24.16 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp 1.163,85 miliar dan Aset non lancar menjadi Rp 684,35 miliar. Sedangkan, total liabilitas turun sekitar 12,9% menjadi Rp 485,11 miliar dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp 556,77 miliar. Adapun total liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 147,11 miliar dan total liabilitas jangka panjang Rp 337,99 miliar. Total Ekuitas naik sekitar 7.6% menjadi sebesar Rp 1.363,09 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1.267,26 miliar. Dari sisi arus kas, Perseroan berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus menjadi sebesar Rp 93,47 miliar. (end)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d