google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham PPRE | 12 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham PPRE | 12 Maret 2018

Berita Saham PPRE

Emiten konstruksi PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba bersih konsolidasian disepanjang tahun 2017 sebesar Rp245 miliar. Angka inimeningkat 498% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatat laba sebesar sebesar Rp41 miliar. Sedangkan EBITDA meningkat 323% dari Rp138 miliar (2016) menjadi Rp584 miliar (2017).

Peningkatan signifikan laba bersih konsolidasian tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan konsolidasian sebesar 389% dari Rp371 miliar (2016) menjadi Rp1,8 triliun (2017).

Peningkatan signifikan pendapatan konsolidasian tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan civil work sebesar 617% year on year dari Rp197 miliar (2016) menjadi Rp1,4 triliun (2017), yang diantaranya merupakan pendapatan yang berasal dari proyek tol Bakauheni - Sidomulyo, proyek tol Pandaan - Malang, proyek tol Manado - Bitung, proyek bendungan Way Sekampung, proyek bendungan Leuwi Keris, proyek pengendalian lahar Sinabung, dan beberapa proyek carry over dari tahun sebelumnya.

Selain pendapatan civil work yang berkontribusi sebesar 78%, peningkatan pendapatan konsolidasian Perseroan juga disebabkan oleh peningkatan signifikan pendapatan ready mix/batching plant sebesar 138% dari Rp69 miliar (2016) meningkat menjadi Rp163 miliar (2017). Peningkatan pendapatan ready mix/batching plant secara signifikan tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan civil work karena model bisnis ready mix/batching plant merupakan business-to-business (B2B) yang biasanya terkait langsung dengan civil work. Pendapatan ready mix atau batching plant ini berkontribusi sebesar 9% terhadap total pendapatan konsolidasian. Kontributor lainnya terhadap pendapatan konsolidasian adalah formwork dan penyewaan alat berat sebesar 13%.

Peningkatan pendapatan yang signifikan tersebut diikuti oleh keberhasilan Perseroan mengelola beban pokok penjualan dan biaya operasional secara simultan sehingga Perseroan juga berhasil membukukan peningkatan laba kotor dan laba operasi secara signifikan masing-masing sebesar 369% dan 379%. Laba kotor meningkat dari Rp95 miliar (2016) menjadi Rp446 miliar (2017). Sedangkan laba operasi meningkat dari Rp81 miliar (2016) menjadi Rp389 miliar (2017).

Profitabilitas meningkat, tercermin dari peningkatan margin laba bersih dari 11% (2016) menjadi 13% (2017).

"Kami bangga terhadap pencapaian PP Presisi di tahun 2017, transformasi bisnis yang dilakukan sejak tahun 2014 telah membuahkan hasil, tercermin dari peningkatan pendapatan dan laba bersih secara signifikan. Pertumbuhan unorganik di tahun 2017 merupakan tonggak sejarah yang signifikan, melengkapi pertumbuhan organik untuk meningkatkan engineering capacity dalam upaya untuk memperkuat positioning PP Presisi sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi terkemuka di Indonesia", ujar Iswanto Amperawan, Direktur Utama PP Presisi kepada media di Jakarta.

Rasio Lancar mengalami peningkatan dari 0,8X (2016) menjadi 1,9X (2017) seiring dengan peningkatan kas dan setara kas sebagai imbas dari peningkatan cashflow operasional dari Rp110 miliar (2016) menjadi Rp351 miliar (2017) dan dana hasil penawaran umum perdana saham yang dilakukan 24 November 2017 yang belum digunakan yaitu sebesar Rp783 miliar; di samping peningkatan piutang usaha dari Rp101 miliar (2016) menjadi Rp602 miliar (2017) yang sebagian besar (58%) merupakan piutang lancar.

Gearing rasio mengalami penurunan dari 2,9X (2016) menjadi 0,6X (2017), demikian juga net-gearing rasio mengalami penurunan dari 1,9X (2016) menjadi 0,2X (2017) sebagai akibat dari peningkatan ekuitas sebesar 1.051% dari Rp211,9 miliar (2016) menjadi Rp2,4 triliun (2017).

Peningkatan ekuitas itu sendiri disebabkan oleh peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar 823% dari Rp110,8 miliar (2016) menjadi Rp1,02 triliun (2017) terkait dengan tambahan setoran tunai PT PP (Persero) Tbk sebagai pemegang saham Perseroan, Penawaran Umum Perdana Saham serta peningkatan Saldo Laba sebesar 116% dari Rp101 miliar (2016) menjadi Rp219 Miliar (2017).

"Peningkatan kinerja operasional PP Presisi secara signifikan, mendukung kinerja dan kondisi keuangan semakin solid, meningkatkan balance sheet capacity sebagai landasan kuat bagi PP Presisi untuk pengembangan bisnis di masa mendatang", tutur Benny Pidakso, Direktur Keuangan PP Presisi kepada media di Jakarta. (end/as)

Source:
IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...