google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham MKNT | 5 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham MKNT | 5 Maret 2018

Berita Saham MKNT

Emiten distributor pulsa dan gawai, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. mnurunkan target penerbitan saham baru dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dari sebelumnya 2 miliar lembar saham menjadi hanya setengahnya yaitu 1 miliar saham.

Perseroan sebelumnya berencana menerbitkan 2 miliar saham baru dan 1,75 miliar lembar waran dengan dengan target harga pelaksanaan saham baru dan waran tersebut sebesar Rp300. Dari aksi korporasi tersebut, perusahaan berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp1,2 triliun.

Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. Jefri Junaedi menyampaikan perusahaan kini berencana hanya akan menerbitkan 1 miliar lembar saham dan 1 miliar waran dengan target perolehan dana Rp600 miliar.

“Targetnya sebenarnya masih kami hitung, tapi kemungkinannya setengahnya [dari Rp1,2 triliun] dengan lepas masing-masing 1 miliar saham dan waran. Tapi nilainya tetap tergantung pada pemegang saham pengendali kami, mereka harus ada dana juga,” ungkap Jefri di jakarta akhir pekan lalu.

Jefri menyampaikan perseroan mempertimbangkan kas para pemegang saham kendali untuk dapat menyerap saham right issue tersebut, dalam hal ini PT Monjess Investama yang saat ini menguasai 51% saham perusahaan.

Diskusi dengan pemegang saham utama masih dalam proses. Perseroan belum dapat memastikan apakah saham tersebut akan langsung diserap Monjess atau Monjess akan menggandeng pihak lain untuk menjadi standby buyer.

Manajemen sebelumnya menyampaikan rights issue tersebut akan menggunakan buku laporan keuangan Maret 2018 dan ditargetkan dapat terlaksana pada September 2018.

Jefri menyampaikan perubahan rencana rights issue tersebut tidak akan menganggu rencana-rencana strategis yang akan diluncurkan. Menurutnya, dana tersebut tetap akan dialokasikan untuk memperkuat bisnis pulsa.

“Kami akan gunakan dananya untuk memperkuat permodalan pada anak usaha. Kami belum tau apakah nanti akan ada akuisisi lagi atau tidak. Yang jelas kami akan memperkuat lini penjualan pulsa,” ungkap Jefri.

Perseroan mencatat selama 2017, pendapatan dari penjualan pulsa dan gawai mencapai Rp6,2 triliun. Jefri menyampaikan perusahaan menargetkan pendapatan dari penjualan dapat mencapai Rp10 triliun pada tahun ini.

Adapun, 98% pendapatan perusahaan berasal dari lini pulsa, sehingga emiten dengan kode saham MKNT tersebut ingin agresif menambah jumlah mitra yang saat ini sudah mencapai 150.000 orang. Tahun ini, dengan penambahan mitra baru di Pulau Kalimantan, perseroan menargetkan dapat meningkatkan mitra hingga 10%.

Belum lama ini, Mitra Komunikasi pun telah menambah kepemilikannya PT Graha Planet Nusantara melalui penambahan modal dari PT Mitra Sarana Berkat. Dari aksi korporasi ini, MKNT kini telah menguasai 99,99% saham Graha Planet.

source:
BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...