google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BMRI | 5 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BMRI | 5 Maret 2018

Analisa Saham BMRI

FIGHT BAD LOANS MONSTER

BMRI FY17 net profit grew by 49.5% YoY to Rp 20.6 tn (vs FY16: -32.1% YoY). Improving FY17 net profit was contributed by lower provision growth of -35.3% YoY (vs FY16: 104.6% YoY) and lower cost of fund (FY17: 2.7% vs in FY16: 3.0%). Loan grew by +10.2% YoY while deposits grew by +7.0% YoY lead to higher LDR (FY17: 89.2% vs FY16: 86.54%). Loan growth dominated by corporate loan (FY17:14.7% YoY vs FY16: 15.6% YoY) and commercial loan (FY17: -5.7%YoY vs FY16: 2.8% YoY). Based on sector, the manufacturing (30% of total loan) and plantation companies (14% of total loan) companies are the biggest contributors. NPL slightly decrease to 3.46% in FY17 (vs FY16: 4.00%) due to sizeable write-off of Rp 190.2 tr (vs FY16: 180.0Rp tr), driven by commercial segment in distribution trading, raw material manufacturing, and retail trading sectors. NIM squeezed by 57bps YoY to 5.87% in FY17 due to lower loan yield (FY17: 10.3% vs FY16: 11.3%). Thus, we re-initiate HOLD on BMRI with a target price 9,100/share.

BMRI reported net profit of Rp 20.6tr (FY17: +49.5% YoY vs FY16: -32.1% YoY), supported by lower provision in FY17 (Rp15.9tr; +-35.3 %YoY). Loan grew to Rp 729.5 tr (+10.2% YoY) in FY17, dominated by corporate loan (FY17:14.7% YoY vs FY16: 15.6% YoY) and commercial loan (FY17: -5.7%YoY vs FY16: 2.8% YoY). Based on sector, the manufacturing (30% of total loan) and plantation companies (14% of total loan) companies are the biggest contributors.

NPL slowed by 54bps YoY to 3.46% in FY17, driven by better quality of corporate loan (FY17:0.37% vs FY16:1.01%), while the commercial loan’s quality declining (FY17:10.01% vs FY16: 9.32%). Of the total NPL of Rp 21.65 tr in FY17, 64.5% were more than 90 days overdue on interest payment. Based on the sector, the NPL is contributed mostly by trading distribution, raw material manufacturing, chemical manufacturing sectors which used the loan mostly for working capital. Of the total loan, Rp 46.34 tr restructured loan generated recoveries (4Q17: Rp 83.5 bn vs 4Q16: Rp78.7bn) and write-off (4Q17: Rp 190.2 bn vs 4Q16: Rp194.6 bn).

NIM is squeezed by 57bps YoY to 5.87% in FY17 due to lower loan growth (FY17: 10.2% YoY vs FY16: 11.2% YoY) and lower loan yield, 10.3% in FY17 (vs FY16: 11.3%) as an impact of expansive monetary policy and price wars from other banks and capital markets which offer competitive yield to the debtor.

Outlook: Need to squeeze the bad loans.  On loan, we see BMRI will facing a better year for a better loan quality. However, if BMRI failed to squeeze the bad loan, they will not be able to expand the growth in FY18. On margin, like the peers, we see BMRI will be facing some pressures on loan yield due to price wars amidst low-rate environment. On asset quality, we believe BMRI will be record a better year, but with a decent phase.

We re-initiate our coverage on BMRI with HOLD recommendation at a price of Rp 9.100/share. The share is currently trading at 2.0x forward P/BV, while our implied P/BV multiple of 2.1x implying limited upside potential.

Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...