Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 06 Maret 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG melemah -50.48 poin (-0.77%) ke level 6,500.111 pada perdagangan hari ini. Tercatat 161 saham menguat dan 217 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah, dipimpin oleh pelemahan sektor Consumer (-1.21%), sektor Property (-1.14%), dan sektor yang menguat adalah sektor Trade (+0.14%) dan sektor Mining (+0.04%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 824 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.11%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,773 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Advance Stocks:
-JAWA : Harga saham JAWA ditutup menguat Rp 39 (+20.00%) ke level Rp 234 pada perdagangan hari ini. Emiten perkebunan PT Jaya Agra Wattie Tbk., (JAWA) menambah kepemilikan perseroan di tiga anak usaha. Corporate Secretary JAWA Harli Wijayadi menyampaikan, pada tanggal 2 Maret 2018 perusahaan telah melakukan transaksi afiliasi berupa penambahan saham di tiga anak usaha. Tiga perseroan itu ialah PT Nusantara Makmur Agra (NMA), PT Agri Bumi Sentosa (ABS), dan PT Banjoemas Landen (BL).
-PTSN : Harga saham PTSN ditutup menguat Rp 30 (+14.01%) ke level Rp 244 pada perdagangan hari ini. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) mencatatkan pendapatan US$ 64,59 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2017 yang lalu. Pendapatan perusahaan ini tumbuh sebesar 5,22% dibandingkan dengan pendapatan perusahaan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 61,38 juta. Pendapatan dari segmen penjualan mencatatkan penurunan sebesar 1,11% ke angka US$ 55,14 juta. Meski demikian, pendapatan yang diperoleh perusahaan ini yang berasal dari jasa perakitan mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan yakni sebesar 68,07% ke angka US$ 9,45 juta.
-IKAI : Harga saham IKAI ditutup menguat Rp 36 (+8.18%) ke level Rp 476 pada perdagangan hari ini. Keputusan PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. untuk mencicipi bisnis properti diyakini akan dapat mengerek kinerja produsen keramik tersebut yang sempat terpukul dalam tiga tahun terakhir. Sejak akhir tahun lalu, perusahaan dengan kode saham IKAI tersebut terlibat langsung dalam beberapa pengembangan aset properti yang dimiliki perseroan melalui PT Mahkota Artha Mas (MAM), PT Realindo Sapta Optima (RSO) dan PT Mahkota Properti Indo Medan (MPIM).
-ELSA : Harga saham ELSA ditutup menguat Rp 14 (+2.82%) ke level Rp 510 pada perdagangan hari ini. PT Elnusa Tbk, (ELSA) membidik laba bersih sebesar Rp300 miliar pada 2018, naik 21,39% year on year (yoy) dari realisasi tahun lalu sejumlah Rp247,14 miliar. Direktur Keuangan ELnusa Budi Rahardjo menyampaikan, pada 2018 perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas 10%, atau sekitar Rp5,48 triliun. Tahun lalu, perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp4,98 triliun, naik 37,56% yoy dari sebelumnya Rp3,62 triliun.
Decline Stocks:
-KAEF : harga saham KAEF ditutup melemah Rp 60 (-2.33%) ke level Rp 2.510 hari ini. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menargetkan anak usaha baru di Arab Saudi, PT Kimia Farma Dawaa, mampu berkontribusi 20% terhadap pendapatan perseroan tahun ini. Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa anak usaha baru tersebut sebelumnya membukukan pendapatan Rp100 miliar per tahun. Oleh karena itu, tahun ini pihaknya menargetkan Kimia Farma Dawaa mampu berkontribusi 20% hingga 30% terhadap pendapatan konsolidasi.
-AISA : harga saham AISA ditutup melemah Rp 15 (-2.20%) ke level Rp 665 hari ini. Manajemen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berupaya mencari cara keluar dari belitan utang. Maklum, April 2018, utang obligasi senilai Rp 900 miliar akan jatuh tempo. Semakin mendekati masa jatuh tempo utang, plus belum tuntasnya kasus beras yang menimpa anak usahanya, sejumlah spekulasi hot kian bertiup kencang. Misalnya, perusahaan ini dikabarkan sedang menggodok sejumlah skenario untuk menggalang dana senilai total Rp 4 triliun. Sejumlah kabar skenario yang sampai Kontan.co.id, misalnya, pertama, AISA akan melanjutkan rencana divestasi bisnis beras. Perusahaan ini mengincar dana sekitar Rp 2,4 triliun melalui divestasi ini. Kedua, AISA akan mencairkan pinjaman perbankan dan menerbitkan saham baru.
Komentar
Posting Komentar