Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 05 Maret 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG melemah -31.72 poin (-0.49%) ke level 6,550.593 pada perdagangan hari ini. Tercatat 166 saham menguat dan 212 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah, dipimpin oleh pelemahan sektor Basic-ind (-1.34%), sektor Finance (-0.71%), dan sektor yang menguat adalah sektor Mining (+0.16%) dan sektor Misc-Industry (+0.10%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 1,41 Triliun di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.05%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,760 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Advance Stocks:
-KAEF : Harga saham KAEF ditutup menguat Rp 210 (+8.89%) ke level Rp 2.570 pada perdagangan hari ini. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) melebarkan sayapnya di pasar internasional. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mulai merambah industri farmasi di Arab Saudi dengan mengakuisisi saham Dawaa Medical Limited Company (Dawaa), salah satu anak perusahaan Marei Bin Mahfouz (MBM) Group yang bergerak di bidang kesehatan. Kimia Farma melakukan akuisisi saham Dawaa melalui penyertaan modal atau investasi sebesar SAR38 juta (Arab Saudi Riyal) dengan skema pemesanan saham baru (share subscription). Jika dihitung dalam rupiah, investasi tersebut sekitar Rp 136,8 miliar (kurs Rp 3.600 per SAR). Dengan demikian, Kimia Farma menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham Dawaa sebesar 60 persen.
-WEGE : Harga saham WEGE ditutup menguat Rp 12 (+4.28%) ke level Rp 292 pada perdagangan hari ini. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang 2017. Ini didorong dari pertumbuhan laba dan pendapatan. Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 105,87 persen dari Rp 143,22 miliar pada 2016 menjadi Rp 294,87 miliar. Pencapaian laba tersebut juga melampaui target laba 2017 sebesar Rp 285,8 miliar.Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan (tidak termasuk proyek kerjasama operasi/KSO) di tahun 2017, yaitu mencapai Rp 3,89 triliun atau naik 102,09 persen dari realisasi penjualan 2016 sebesar Rp 1,93 triliun.
-MTDL : Harga saham MTDL ditutup menguat Rp 15 (+2.20%) ke level Rp 695 pada perdagangan hari ini. Dua anak usaha PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), yakni PT Logicalis Metrodata Indonesia (LMI) resmi merger dengan PT Packet Systems Indonesia (PSI) per tanggal 1 Maret 2018. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan HAM Indonesia, dengan efektifnya penggabungan ini maka hak dan kewajiban LMI akan menjadi milik dari perusahaan yang menerima dalam hal ini PSI. Randy Kartadinata, Sekretaris Perusahaan Metrodata Electronics mengatakan, akibat penggabungan LMI dan PSI, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham PSI terhitung tanggal 1 Maret 2018 berubah. Metrodata menggengam 20,5% atau setara dengan 62.730 saham, sedangkan sebanyak 53,5% dikuasai Logicalis Singapore Pte Ltd dan sisanya dikuasi perorangan.
-ERAA : Harga saham ERAA ditutup menguat Rp 115 (+10.40%) ke level Rp 1.220 pada perdagangan hari ini. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) kini mulai mengurangi ekspansi bisnis di kota-kota besar. Peritel perangkat telekomunikasi itu rencananya akan lebih melebarkan sayap ke kota-kota lapis kedua dan kota lapis ketiga. Hal ini tercermin dari target jumlah toko yang akan dibangun sepanjang 2018. Tak tanggung-tanggung, ERAA berani memasang target pembukaan toko baru lima kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya. Pada 2017, realisasi pembukaan toko baru hanya mencapai 50 toko, maka tahun ini ditingkatkan menjadi 250 toko.
Decline Stocks:
-PNBS : harga saham PNBS ditutup melemah Rp 4 (-4.87%) ke level Rp 78 hari ini. PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk mencatat kerugian Rp 968 miliar sepanjang 2017 lalu. Kerugian ini berbanding terbalik dengan laba bersih yang dicatat Rp 20 miliar sepanjang 2016. Berdasarkan laporan keuangan yang dikirimkan bank berkode PNBS ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kerugian ini karena pendapatan bagi hasil bersih hanya tumbuh 5,76% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 312 miliar. Pendapatan bagi hasil bersih naik tipis karena pembiayaan naik hanya 4,27% yoy menjadi Rp 6,9 triliun. Selain itu, biaya operasional naik hampir 377% yoy menjadi Rp 1,2 triliun. Kenaikan biaya operasional ini karena cadangan kerugian pembiayaan bermasalah naik 572% yoy menjadi Rp 558 miliar.
-ADHI : harga saham ADHI ditutup melemah Rp 60 (-2.51%) ke level Rp 2.330 hari ini. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah menutup salah operasional salah satu anak usahanya yaitu Adhi Multipower Pte. Ltd. (AMPL). Hal ini dilakukan seiring dengan sudah tidak adanya aktifitas di anak usahanya tersebut. Anak usaha tersebut, merupakan anak usaha yang berdomisili di Singapura. Penutupan operasional anak perusahaan AMPL, dilakukan dengan pertimbangan bahwa proses bisnis dan aktivitas impor barang untuk kebutuhan proyek-proyek ADHI sudah tidak lagi diperlukan. Dengan demikian, anak perusahaan AMPL tidak mempunyai kegiatan proses impor barang.
Komentar
Posting Komentar