Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 29 Maret 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG ditutup menguat +48.15 poin (+0.78%) ke level 6,188.987 pada perdagangan hari ini. Tercatat 205 saham menguat dan 177 saham melemah. Seluruh sektor ditutup menguat, penguatan dipimpin oleh sektor Misc-Ind (+2.40%), sektor Basic-Ind (+1.69%), sektor Mining (+1.63%), sektor Agri (1.35%), dan sektor Infrastructure (+0,84). Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 11,11 Milliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar flat (0.00%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah flat terhadap dollar yaitu di level Rp 13,760 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Advance Stocks:
-GGRM : Harga saham GGRM ditutup menguat Rp 1.575 (+2.22%) ke level Rp 72.745 pada perdagangan hari ini. PT Gudang Garam Tbk., (GGRM) mengantongi laba bersih senilai Rp7,75 triliun, naik 16,07% year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp6,68 triliun. Pencapaian tersebut melampaui estimasi konsensus analis senilai Rp7,47 triliun. Dalam laporan keuangan 2017 yang dipublikasikan Rabu (28/3/2018), pendapatan GGRM mencapai Rp83,30 triliun. Nilai itu meningkat 9,22% dari 2016 sejumlah Rp76,27 triliun.
-MTDL : Harga saham MTDL ditutup menguat Rp 35 (+4.60%) ke level Rp 795 pada perdagangan hari ini. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencatatkan laba bersih tahun 2017 sebesar Rp 247,41 miliar. Capaian tersebut meningkat 12,12% bila dibandingkan dengan laba bersih tahun 2016 sebesar Rp 220,66 miliar. Dalam laporan keterbukaan informasi BEI, Kamis (29/3), peningkatan laba bersih MTDL tersebut juga selaras dengan adanya peningkatan pendapatan tahun 2017. MTDL membukukan pendapatan sebesar Rp 10,82 triliun, naik 7,65% bila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 10,05 triliun.
-ADRO : Harga saham ADRO ditutup menguat Rp 90 (+4.41%) ke level Rp 2.130 pada perdagangan hari ini. Emiten di sektor batubara tak mau ketinggalan momentum positif penguatan harga batubara. Para emiten di sektor ini pun gencar melakukan ekspansi. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) misalnya. Perusahaan ini akan mengakuisisi 80% saham Rio Tinto di tambang batubara Kestrel. PT Harum Energy Tbk (HRUM) sebelumnya juga mengumumkan akuisisi 2,49 juta saham PT Bumi Karunia Pertiwi (BKP) yang dimiliki induknya, PT Anugrah Karya Raya. Anugrah adalah anak usaha PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan kepemilikan 96,75%. Nilai akuisisinya Rp 31,49 miliar. Lain ADRO, lain pula PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Perusahaan ini memilih ekspansi secara organik dengan mengandalkan kapasitasnya saat ini. "Cadangan yang kami miliki bisa mencapai 20 tahun bahkan tanpa melakukan eksplorasi," ujar Dileep Srivastava, Direktur BUMI.
-CPIN : Harga saham CPIN ditutup menguat Rp 230 (+7.14%) ke level Rp 3.450 pada perdagangan hari ini. PT Cahroen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp277 miliar. Angka ini naik sekira 12,47% jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, tercatat naik menjadi Rp2,49 triliun dari sebelumnya Rp2,22 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp152 dari sebelumnya Rp135.
-BBTN : Harga saham BBTN ditutup menguat Rp 110 (+2.98%) ke level Rp 3.800 pada perdagangan hari ini. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mengincar dana pihak ketiga sebesar Rp361 miliar dari kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Sejak beroperasi hingga 28 Februari 2018, Kantor Cabang BTN Bintaro Jaya telah menghimpun dana sekitar Rp207,3 miliar. Dana tersebut terdiri atas dana ritel yang terhimpun dari hampir 3.500 rekening atau senilai Rp103 miliar. Kemudian, dari para nasabah prioritas, Bank BTN juga berhasil mengumpulkan dana senilai Rp78,3 miliar dari 85 rekening. Lalu, sisanya merupakan dana dari 74 rekening lembaga dengan nilai Rp26 miliar.
Decline Stocks:
-WIIM : harga saham WIIM ditutup melemah Rp 6 (-2.25%) ke level Rp 260 hari ini. Laba bersih PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) terjun 61,8 persen hingga 31 Desember 2017 menjadi Rp40,53 miliar dibandingkan laba bersih Rp106,15 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Kamis menyebutkan, penjualan neto turun menjadi Rp1,47 triliun dari Rp1,68 triliun tahun sebelumnya dan laba bruto turun menjadi Rp432,79 miliar dari laba bruto Rp509,30 miliar. Beban usaha naik jadi Rp388,61 miliar dari beban usaha tahun sebelumnya yang Rp374,91 miiar dan laba usaha turun menjadi Rp44,17 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp134,38 miliar.
Komentar
Posting Komentar