google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 12 Maret 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 12 Maret 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 12 Maret 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup menguat +67.36 poin (+1.04%) ke level 6,500.686 pada perdagangan hari ini. Tercatat 255 saham menguat dan 129 saham melemah. Sektor mayoritas ditutup menguat, penguatan dipimpin oleh sektor mining (+2.42%), sektor Finance (+1.43%), dan sektor Basic-ind (+1.30%), sektor Infrastructure (+1.28%) sedangkan satu-satunya sektor yang mengalami pelemahan yaitu sektor Agri (-0.28%). Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 110 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah (-0.03%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat terhadap dollar yaitu di level Rp 13,766 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Unusual Market Activity (UMA)
-PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham DEFI yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

-PTBA : Harga saham PTBA ditutup menguat Rp 110 (+3.80%) ke level Rp 3.000 pada perdagangan hari ini. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batubara tahun ini sebesar 25,54 juta ton. Target produksi tahun ini naik sekitar 17% dibandingkan rencana produksi batubara tahun lalu yang sebesar 21,92 juta ton. Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, peningkatan target volume produksi sejalan dengan rencana perusahaan memproduksi batubara kalori tinggi.Tahun ini, PTBA menargetkan bisa memproduksi 2 juta-3 juta ton batubara berkalori 6.400-7.200 Kilokalori (Kkal).

-ANTM : Harga saham ANTM ditutup menguat Rp 50 (+5.88%) ke level Rp 900 pada perdagangan hari ini. Emiten tambang pelat merah meraup cuan besar hingga tutup tahun 2017. Meski pertumbuhan penjualan naik dua digit, emiten BUMN tambang bisa mengantongi kenaikan laba hingga tiga digit. Salah satunya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Emiten tambang emas dan nikel ini mencapat penjualan Rp 12,65 triliun sepanjang tahun lalu. Penjualan ANTM ini naik 38,86% dari Rp 9,11 triliun pada tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Senin (12/3) ANTAM mencatatkan laba bersih Rp 136,50 miliar sepanjang tahun lalu. Laba ini melonjak 110,61% jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya Rp 64,81 miliar.

-PPRE : Harga saham PPRE ditutup menguat Rp 18 (+4.66%) ke level Rp 404 pada perdagangan hari ini. Laba bersih PT PP Presisi Tbk. pada 2017 melesat 479,73% year on year menjadi Rp247,16 miliar. Berdasarkan laporan keuangan 2017, PP Presisi membukukan kenaikan pendapatan 389% secara year on year pada 2017. Jumlah yang dikantongi emiten berkode saham PPRE itu naik dari Rp371 miliar pada 2016 menjadi Rp1,81 triliun pada 2017. Sejalan dengan kenaikan pendapatan tersebut, laba bersih PPRE naik dari Rp41,35 miliar pada 2016 menjadi Rp247,16 miliar pada 2017. Compond Annual Growth Rate (CAGR) laba bersih perseroan selama rentang 2014-2017 tumbuh 114%.

-PTPP : Harga saham PTPP ditutup menguat Rp 90 (+3.06%) ke level Rp 3.030 pada perdagangan hari ini. PT PP (Persero) Tbk. membukukan kenaikan laba bersih dan menjaga arus kas operasional positif pada 2017 sejalan dengan upaya selektif perseroan dalam memilih proyek serta integrasi lini bisnis. Berdasarkan laporan keuangan 2017, emiten berkode saham PTPP itu membukukan pendapatan usaha Rp21,50 triliun pada tahun lalu. Capaian tersebut naik 30,69% dibandingkan dengan periode 2016 senilai Rp16,45 triliun. Dari pendapatan tersebut, PTPP berhasil mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Rp1,45 triliun. Jumlah tersebut naik 42,15% dari periode sebelumnya Rp1,02 triliun.

Decline Stocks:

-BULL : harga saham BULL ditutup melemah Rp 37 (-16.97%) ke level Rp 181 hari ini. PT Pertamina (Persero) didesak untuk segera memberikan sanksi kepada PT Buana Listya Tama Tbk berupa Daftar Hitam karena emiten berkode BULL itu diduga telah melakukan penipuan atau froud kepada Pertamina. Direktur Eksekutif Center of Energy Resources (CERI), Yusri Usman mengemukakan PT Buana Listya Tama Tbk tersebut dinilai telah melakukan penipuan terhadap Pertamina terkait proses sewa kapal. Menurutnya, BULL diduga kuat telah menyebabkan adanya kerugian material dan non material kepada Pertamina, sebagaimana tercantum pada dokumen SK 43/C00000/2015-S0 Bab I huruf C angka 14.

-ADHI : harga saham ADHI ditutup melemah Rp 40 (-1.65%) ke level Rp 2.380 hari ini. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dalam waktu dekat akan melakukan pemisahan unit usaha (spin off) yang akan selama ini mengurusi properti berbasis pada angkutan massal. Unit usaha tersebut akan dibentuk sebagai anak usaha Adhi yang baru yakni PT Adhi Commuter Property (ACP). Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, ACP akan ditugasi untuk mengembangkan kawasan terintegrasi (transit oriented development/TOD) di stasiun kereta api ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d