Analisa Pasar Global
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market(Maret 19, 2018)
Investment Information Team
(firman.hidayat@miraeasset.co.id)
US
Pasar saham A.S. berakhir ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Jumat, dengan S & P 500 menghentikan penurunan empat hari berturut-turut setelah rilisnya data ekonomi yang optimis, meskipun indeks utama Dow Jones masih mengalami penurunan secara mingguan yang cukup besar.
Kekhawatiran akan potensi ketegangan perang perdagangan global dan gejolak seputar administrasi Trump terlihat membuat pasar akan lebh waspada ke depan.
Dow Jones Industrial Average DJIA, + 0,29% naik 72,85 poin atau 0,3% menjadi ditutup pada 24.946,51. S & P 500 SPX, + 0,17% naik 4,68 poin atau 0,2% menjadi berakhir pada 2.752,01. Indeks Nasdaq Composite COMP, + 0.00% berakhir 0,25 poin lebih tinggi pada 7.481,99, gain 0,2%.
Pasar saham tertekan minggu ini sebagian besar karena kekhawatiran terus-menerus tentang potensi perang dagang global, terutama antara A.S. dan China, karena administrasi Trump dinilai mendorong pungutan liar.
Europe
Pasar saham Eropa mengakhiri hari yang penuh volatilitas di wilayah positif pada hari Jumat, mengikuti pasar A.S. yang lebih tinggi karena serentetan data positif memberi alasan untuk para trader melepaskan kekhawatiran sejenak.
Euro turun terhadap dolar setelah data inflasi mengecewakan dan data A.S., memberikan sentimen positif ke eksportir besar Eropa.
Indeks Stoxx Europe 600 DAX, + 0,36% berakhir naik 0,2% pada 377,71, memangkas penurunan mingguan menjadi 0,1%.
Pasar Eropa telah berada pada jalurnya pada hari Jumat, namun secara meyakinkan bergerak lebih tinggi setelah data optimis dari AS terbit, data produksi industri naik paling tinggi dalam empat bulan di bulan Februari, sementara indeks sentimen konsumen University of Michigan melonjak ke level tertinggi selama 14 tahun terakhir di bulan Maret. Saham A.S. juga diperdagangkan lebih tinggi.
Euro telah memangkas kenaikan sebelumnya di tengah hari perdagangan Eropa setelah data menunjukkan inflasi zona euro di mata uang turun menjadi 1,1% di bulan Februari, turun dari perkiraan awal 1,2% dan lebih lemah dari 1,3% yang tercatat di bulan Januari. Inflasi yang lebih lemah bisa menghalangi Bank Sentral Eropa untuk meluncurkan kembali program pelonggaran kuantitatif agresifnya akhir tahun ini.
Komentar
Posting Komentar