Kepemilikan Saham VIVA
Beredar rumor di pasar, Grup Sinar Mas membidik kepemilikan saham di PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Sinarmas berniat masuk VIVA melalui entitas usahanya, MyRepublic.
Berdasarkan informasi yang diperoleh KONTAN, MyRepublic menerima investasi sebesar US$ 3,5 juta dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), anak usaha Grup Sinar Mas.
Selama ini, Grup Bakrie, pengendali VIVA, cukup dekat dengan Grup Sinar Mas. Kedua pihak dikabarkan tengah bernegosiasi terkait rencana transaksi jual beli saham VIVA. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai kapitalisasi pasar emiten pengelola stasiun tvOne dan ANTV itu mencapai Rp 5 triliun.
Ketika ditanya soal kabar rencana penjualan saham perusahaannya, Direktur Utama VIVA Anindya Bakrie mengaku belum mendengar berita tersebut. "Belum dengar, sih. Kalau yang signifikan saya belum dengar," ungkap dia saat dikonfirmasi KONTAN usai rapat umum pemegang saham (RUPS) VIVA di Jakarta, Senin (5/2).
Sementara Managing Director Sinar Mas Saleh Husein ketika dikonfirmasi KONTAN menyatakan, dirinya tidak tahu mengenai kabar pembelian saham VIVA. "Setahu saya tidak. Saya sendiri belum dengar," ujarnya kemarin.
Saleh juga menyebutkan, bahwa Grup Sinar Mas belum memiliki rencana untuk masuk dalam bisnis media.
Informasi saja, MyRepublic merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang penyediaan jasa internet. Perusahaan ini berada di bawah PT Eka Mas Republik, yang merupakan entitas usaha dari DSSA.
KONTAN mencoba mengonfirmasi MyRepublic. Jawabannya serupa, manajemen MyRepublic mengaku tidak tahu tentang kabar transaksi jual beli saham VIVA tersebut. "Saya masih belum punya detail mengenai hal itu," ucap Virgina, Marketing Communication MyRepublic, ke KONTAN.
Pergerakan saham VIVA kurang menarik. Meski kepemilikan publik (free float) mencapai 46,05%, harga VIVA menyusut 5,52% (ytd). Dalam setahun terakhir, harganya melorot 9,41%.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar