Investasi Saham
Dunia investasi saham merupakan dunia yang rumit kalau ingin dikatakan demikian. Dunia yang diajarkan di sekolah ekonomi. Butuh beberapa tahun bagi seseorang untuk bisa menyelesaikan kuliah ekonomi. Apakah dengan demikian anda harus sekolah ekonomi dulu baru bisa berinvestasi di saham?. Apakah petinggi militer harus menjadi ahli roket dulu sebelum dia bisa memutuskan roket jenis apakah yang akan ditembakkan? Anda perlu kecerdikan untuk mengambil bagian-bagian pengetahuan yang aplikatif bagi keperluan anda berinvestasi di saham.
Bagaimana Memulai Investasi Saham
Untuk memulai berinvestasi saham terlebih dahulu kita harus membuka rekening saham. Kalau membuka rekening bank kita akan pergi ke kantor bank, kalau membuka rekening saham kita pergi ke kantor perusahaan sekuritas (peusahaan efek atau pialang saham atau broker saham).
Bagaimana Cara Memilih Saham Sebelum Dibeli
Setelah anda membuka (memiliki) rekening saham, anda sudah siap untuk bertransaksi. Mirip dengan transaksi perdagangan di sektor ril. Anda beli barang dulu, kemudian menjualnya. Anda membeli saham dulu, kemudian menjualnya. Pertanyaannya, saham apa yang layak dibeli? Bagaimana cara menentukan pilihan?
Pertanyaan sederhana tersebut memerlukan jawaban yang beragam. Ada banyak saham (ratusan) yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Untuk menyempitkan pilihan, anda bisa mulai pada saham blue chips.
Setelah situ, anda bisa meminta saran lebih jauh kepada broker anda. Bisa juga kepada teman anda yang juga investor saham yang sudah berkecimpung lama dan terbukti handal di bursa. Hanya segelintir broker dan investor saja yang memang bisa memberi saran karena ketelatenan. Sebagian diantaranya lebih banyak terpengaruh oleh rumor dan terbawa emosi pasar. Sesekali bisa saja mengikuti rumor dan emosi pasar mendapatkan untung. Namun dalam jangka panjang, cara ini akan membuat anda gantung handuk (alias saham-saham anda nyangkut, harganya jauh dibawah harga beli anda)
Mulailah dengan membeli sedikit dulu. Misal, jika anda menyiapkan dana untuk investasi saham sebanyak 100 juta, belikan dulu 10% nya atau 10 juta. Beri ruang buat anda sendiri melihat situasi, sambil meningkatkan wawasan anda. Sambil waktu berjalan, anda akan bisa memilah, mana broker atau investor yang perlu didengarkan. Mana berita (koran, TV atau internet) yang perlu anda hiraukan.
Learning by doing. Try and errorBertahap, kemudian anda bisa membelanjakan lagi uang anda untuk saham lainnya.
Belajar sambil melakukan. Perbaiki bila ternyata keliru.
Kapan Dapat Untung Dari saham
Ada 2 (dua) jenis keuntungan yang mungkin anda dapatkan di saham.- Jika anda menjual saham anda diatas harga beli, anda mendapatkan selisih keuntungan. Mirip dengan perdagangan ril. Di bursa hal ini disebut dengan capital gain.
- Mungkin saja, dalam periode anda menahan saham (anda belum menjualnya sejak anda membelinya) ternyata perusahaan yang bersangkutan (yang sahamnya anda beli) membayarkan keuntungannya (keuntungan operasi usahanya tahun sebelumnya). Ini disebut dengan dividen.
Bagaimana Resiko Investasi Saham
Saham bergerak berfluktuasi naik dan turun. Anda jangan kaget jika begitu anda membeli, harganya langsung turun. Itu hal biasa. Beitu juga sebaliknya jangan eforia begitu habis dibeli langsung naik. Naik turun dengan fluktuasi yang sempit adalah normal. Adakalanya situasinya yang sangat drastis turunnya. Bisa karena pengaruh bursa regional, bisa karena pengaruh fundamental dari negara Indonesia sendiri, bisa juga karena internal dari perusahaan (yang sahamnya anda beli) itu sendiri.
Jika saat anda menjual saham anda (karena terdesak butus cash) pada harga dibawah anda beli, maka anda akan rugi. Istilah di bursanya disebut capital lost. Resiko terburuk adalah, saat harus menjual, harga sedang anjlok drastis. Anda bisa rugi besar. Sedapat mungkin, hindari berinvestasi saham menggunakan dana panas atau dana yang akan segera anda gunakan untuk keperluan lain.
Hindari investasi saham menggunakan uang panas
Membeli Saham Indonesia Versus Saham Luar Negeri
Filosopi sesungguhnya dari membeli saham adalah anda membeli perusahaan. Jika anda membeli properti bagus maka harganya akan meningkat dari tahun ke tahun. Begitu juga dengan membeli perusahaan. Jika perusahaannya bagus, maka harga sahamnya akan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang selalu untung dari tahun ke tahun. Perusahaan yang merugi sudah pasti perusahaan yang buruk.
Filosofi anda membeli saham sesungguhnya anda membeli perusahaan.
Di Indonesia (Bursa Efek Indonesia dikenal dengan IHSG nya), ada perusahaan bagus, juga ada perusahaan buruk. Diluar negeri pun begitu (New York Stock Exchange yang terkenal dengan indeks Dow Jones, bursa di Jepang yang dikenal dengan indeks Nikkei, bursa di Hongkong yang dikenal dengan indeks Hangseng, dan lain-lain). Sama saja. Dasar membeli saham bukan karena faktor apakah merupakan saham luar negeri atau saham lokal, tetapi apakah saham yang dibeli merupakan saham dari perusahaan yang bagus atau saham dari perusahaan yang jelek.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar