google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BMRI | 7 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham BMRI | 7 Februari 2018

Berita Saham BMRI

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 20,6 triliun di sepanjang 2017. Angka itu naik 49,5% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 13,8 triliun.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Bapak Kartika Wirjoatmodjo meningkatnya laba bersih itu didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 0,6% menjadi Rp 54,8 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 16,4% menjadi Rp 23,3 triliun.

"Bank Mandiri juga senantiasa melaksanakan fungsi intermediary-nya melalui penyaluran kredit sebesar Rp 729,5 triliun pada akhir tahun lalu, atau naik 10,2% secara year on year, di mana kontribusi pembiayaan produktif sebesar 74,7% dari total portofolio. Kinerja baik tersebut pun berhasil mendongkrak nilai aset perseroan menjadi Rp 1.124,7 triliun pada akhir tahun lalu," katanya di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa.

Penyaluran kredit tersebut juga diiringi dengan penuruban rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dari 4,00% pada 2016 menjadi 3,46%. Sehingga memangkas alokasi pencadangan perseroan menjadi Rp 16,0 triliun dari Rp 24,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kartika menambahkan bahwa peningkatan kredit produktif tercermin dari penyaluran kredit modal kerja yang naik 4,0% menjadi Rp 335,9 triliun dan kredit investasi yang mencapai Rp 208,7 triliun, naik 12,9% dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara pertumbuhan laba secara bisnis dikontribusikan oleh dua segmen utama, yakni Corporate dan Retail, terutama kredit micro dan consumer. Pada tahun 2017, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp 264,2 triliun, naik 14,7%, sedangkan kredit retail tumbuh 13,7% menjadi Rp 223,2 triliun. Khusus segmen mikro, perseroan telah memberikan kredit kepada 1.263.666 debitur senilai Rp 61,9 triliun, naik 22,2% dari tahun sebelumnya.

Lalu untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Mandiri sudah menyalurkan sebesar Rp 13,3 triliun, atau mencapai102,6% dari target. Secara kumulatif, hingga Desember 2017 Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 48,3triliun kepada 995.352 debitur yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara untuk dana murah perseroan tercatat bertambah Rp 50,9 triliun, naik 10,4% menjadi Rp 540,3 triliun. Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp 34,6 triliun menjadi Rp 337,0 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp 16,3 triliun menjadi Rp 203,4 triliun. (detikfinance)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...