Analisa Saham BUMI
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tengah diguyur sentimen hangatnya komoditas batubara. Fund manajer asing, BNP Paribas juga dikabarkan mulai mengoleksi saham tersebut.
Lantas, apakah fundamental BUMI sudah benar-benar membaik?
Inav Haria Chandra, analis OCBC Sekuritas menilai, BUMI sekarang sudah jauh lebih baik. Memang, menetralisir pandangan negatif akibat beban utang Grup Bakrie yang menggunung tidaklah mudah.
"BUMI sekarang risikonya apalagi, sih," kata Inav.
Dulu, harga saham BUMI tercecer karena investor takut jika BUMI bangkrut akibat utang. Tapi, nyatanya BUMI tidak bangkrut. Sekarang, proses restrukturisasi utang juga sudah dimulai.
Jadi, secara fundamental BUMI sudah jauh lebih baik. "Persepsi investor juga sudah mulai berubah," imbuh Inav.
Soal harga, BUMI juga masih menarik. Valuasi harga saham BUMI sudah sangat murah, dengan price earning ratio (PER) sekitar 4,5 kali. Sedang, rata-rata PER industrinya sekitar 9 kali. Jadi, lanjut Inav, harga wajar BUMI seharusnya dua kali dari harga saat ini.
Soal good corporate governance (GCG) juga BUMI sudah lebih baik. Ada sejumlah perwakilan kreditur yang masuk ke dalam manajemen BUMI untuk memastikan bisnis dan proses pelunasan utang BUMI berjalan lancar.
"Kreditur dan investor niatnya hampir mirip. Bedanya, mereka (perwakilan) bukan mengincar dividen tapi untuk memastikan utang BUMI lunas," jelas Inav.
Namun, volatilitas saham memang justru yang menjadi salah sati risiko saham BUMI saat ini. "Untuk itu, kalu BUMI sekarang lebih baik hold untuk jangka waktu yang lama," pungkas Inav.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar