google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 28 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 28 Februari 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 28 Februari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG melemah -1.70 poin (-0.02%) ke level 6,597.218 pada perdagangan hari ini. Tercatat 178 saham menguat dan 199 saham melemah. Sektor saham ditutup mixed, dipimpin oleh penguatan sektor Agri  (+1.91%), sektor Property  (+1.36%), dan sektor yang melemah adalah sektor Misc-Ind (-1.31%) dan sektor  Finance (-0.67%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 846 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.53%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,740 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

-ERAA : Harga saham ERAA ditutup menguat Rp 35 (+3.64%) ke level Rp 995 pada perdagangan hari ini. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) akuisisi PT Indonesia Orisinil Teknologi. Namun, perseroan tidak menyebutkan nilai akuisisi tersebut. PT Erajaya Swasembada Tbk akuisisi saham PT Indonesia Orisinil Teknologi (IOT) sebanyak 5.099 lembar saham atau 50,99 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor penih. Saham itu milik Agus Triana Runtuwene.

-TBLA : Harga saham TBLA ditutup menguat Rp 110 (+10.00%) ke level Rp 1.210 pada perdagangan hari ini. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tunas Baru Lampung Tahap I Tahun 2018 dengan jumlah pokok sebesar Rp 1 triliun. Obligasi tersebut merupakan bagian dari total rencana penerbitan obligasi berkelanjutan I Tunas Baru Lampung senilai Rp 1,5 triliun. TBLA menentukan bunga obligasi ini di kisaran 9% hingga 9,75%. Obligasi TBLA ini bertenor lima tahun dan memperoleh hasil pemeringkatan A+ dari fitch rating Indonesia

-LPPF : Harga saham LPPF ditutup menguat Rp 1.300 (+13.90%) ke level Rp 10.650 pada perdagangan hari ini. PT Matahari Department Store Tbk., meyakini kinerja pendapatan dan laba tahun ini akan lebih baik dibandingkan realisasi 2017. CEO dan Vice President Director Matahari Department Store (LPPF) Richard Gibson mengatakan meskipun dilatarbelakangi pelemahan daya beli konsumen, perseroan berhasil meningkatkan total penjualan sebesar 1,2% pada 2017.

-RBMS : Harga saham RBMS ditutup menguat Rp 10 (+4.20%) ke level Rp 248 pada perdagangan hari ini. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) bakal menggelar rights issue alias penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) I perusahaan. Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, Kamis (1/2), RBMS bakal melepas 1,18 miliar saham. Harga pelaksanaannya sebesar Rp 216 per saham. Sehingga, RBMS bakal meraup dana segar Rp 256,01 miliar melalui aksi korporasi tersebut.Setiap pemegang 19 saham yang namanya tercatat hingga 27 Maret 2018 mempunyai 69 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan. Efek dilusi bagi pemegang saham yang tidak mengambil haknya cukup besar, yaitu mencapai 78,39%.

-ACST : Harga saham ACST ditutup menguat Rp 60 (+2.11%) ke level Rp 2.900 pada perdagangan hari ini. Kontraktor swasta, PT Acset Indonusa Tbk. membukukan kenaikan kontrak baru 121% secara year on year pada 2017. Dalam siaran pers perseroan, Rabu (28/2/2018), emiten berkode saham ACST itu mengantongi nilai kontrak baru Rp8,4 triliun. Jumlah itu meningkat 121% dibandingkan dengan pencapaian 2016 Rp3,8 triliun. Proporsi perolehan kontrak baru ACST pada 2017 didominasi sektor infrastruktur 88%. Sementara itu, sektor fondasi berkontribusi 12% dalam pencapaian tahun lalu.

-IMAS : Harga saham IMAS ditutup menguat Rp 45 (+5.35%) ke level Rp 885 pada perdagangan hari ini. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) meraih pendapatan neto Rp15,41 triliun hingga periode 31 Desember 2017 naik dari pendapatan neto Rp15,04 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, laba kotor meningkat menjadi Rp3,06 triliun dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp2,66 triliun dan laba usaha meningkat menjadi Rp1,40 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp572,88 miliar.

Decline Stocks:

-INCO: harga saham INCO ditutup melemah Rp 80 (-2.30%) ke level Rp 3.390 hari ini. Perusahaan tambang mineral PT Vale Indonesia Tbk., (INCO) melaporkan kerugian sebesar US$15,27 juta pada 2017. Pasalnya, operasional perseroan terbebani biaya bahan bakar dan batu bara. CEO dan Presiden Direktur INCO Nico Kanter menyampaikan, perusahaan memperoleh pendapatan senilai US$629,33 juta pada 2017. Nilai itu meningkat 7,74% year on year (yoy) dari sebelumnya US$584,14 juta.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Saham SMBR | Jadwal Pembagian Dividen Saham SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk 2020

Kuhuni.com – Dividen tunai Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) tahun 2020 sebesar Rp 0,62 per saham. Jadwal pembagian dividen tunai SMBR kepada pemegang saham dibayarkan pada tanggal 4 September 2020. Dividen tahun 2020 ini turun 67,53% dibanding jumlah dividen tahun 2019 (Rp 1,91 per saham). Saham SMBR pada perdagangan tanggal 7 Agustus 2020 ditutup pada harga Rp 525, sehingga perkiraan dividen yield SMBR sebesar 0,1%. Berikut jadwal pelaksanaan pembagian dividen tunai SMBR: Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: Tanggal 13 Agustus 2020 Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi: Tanggal 14 Agustus 2020 Cum Dividen di Pasar Tunai: Tanggal 18 Agustus 2020 Ex Dividen di Pasar Tunai: Tanggal 19 Agustus 2020 Pencatatan (Recording Date): Tanggal 18 Agustus 2020 Pembayaran Dividen Tunai: 4 September 2020 Keterangan Setiap 1 (Satu) saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 0,6200695.

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...