Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 26 Februari 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG melemah 65.13 poin (-0.98%) ke level 6,554.673 pada perdagangan hari ini. Tercatat 158 saham menguat dan 224 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah, dipimpin oleh pelemahan sektor Finance (-1.65%), sektor Consumer (-1.33%), dan sektor yang menguat adalah sektor Agri (+0.66%) dan sektor Basic Industry (+0.11%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 741 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah (-0.06%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat terhadap dollar yaitu di level Rp 13,655 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Advance Stocks:
-BBKP : Harga saham BBKP ditutup menguat Rp 25 (+4.00%) ke level Rp 650 pada perdagangan hari ini. Rencana penerbitan saham baru alias rights issue PT Bank Bukopin Tbk makin benderang. Bank milik Grup Bosowa ini memastikan akan melakukan rights issue pada semester 1 2018. Dalam rights issue ini, bank berkode emiten BBKP tersebut akan menerbitkan maksimal 30% saham baru dari jumlah saham saat ini. Eko Rachmansyah Gindo, Direktur Utama Bank Bukopin mengatakan, saat ini proses rights issue masih berjalan. Kata dia, Bank Bukopin masih berdiskusi dengan lima perusahaan sekuritas. "Yakni Credit Suisse, CIMB Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Danareksa dan Victoria Sekuritas
-BKSL : Harga saham BKSL ditutup menguat Rp 4 (+1.96%) ke level Rp 208 pada perdagangan hari ini. Pada tanggal 31 januari 2017 yang lalu, terjadi pembelian saham PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan nilai sebesar Rp 1,17 triliun. Belakangan diketahui bahwa pembelinya adalah pendiri Mayapada Group, Dato' Sri Tahir. Dia mengungkapkan beberapa pertimbangan dalam membeli saham BKSL tersebut. Selain itu, ia mengatakan bahwa BKSL memiliki prospek yang cerah dengan adanya pembangunan light rail transit (LRT) yang akan segera rampung. BKSL juga punya konsep city resort yang cukup menarik. Dengan suntikan pendanaan tersebut, secara resmi dia memiliki 6,1% kepemilikan saham di BKSL. Meski demikian, Tahir mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki rencana lebih lanjut untuk menambah kepemilikan di BKSL dalam waktu dekat.
-MPPA : Harga saham MPPA ditutup menguat Rp 6 (+1.37%) ke level Rp 442 pada perdagangan hari ini. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berencana melakukan penawaran umum terbatas (PUT) V lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dalam penawaran saham ini, perseroan mengincar dana Rp801,8 miliar. Perseroan akan menawarkan sebanyak 1,95 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp50 setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp410 per saham.
-ELSA : Harga saham ELSA ditutup menguat Rp 25 (+4.95%) ke level Rp 530 pada perdagangan hari ini. PT Elnusa Tbk (ELSA) melakukan penandatanganan fasilitas kredit sindikasi jangka panjang dari Kreditur Sindikasi sebesar USD80 juta atau sekira Rp1,1 triliun (kurs Rp13.650 per USD). Kreditur Sindikasi ini beranggotakan Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch/ Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (MUFG), Bank ICBC Indonesia (ICBC) dan Bank UOB Indonesia (UOB) yang bertindak selaku Mandated Lead Arranger dan Bookrunner.
Decline Stocks:
-IPCM : harga saham IPCM ditutup melemah Rp 30 (-6.52%) ke level Rp 430 hari ini. Meski pendapatan usaha PT Jasa Armada Indonesia TBk (IPCM) turun, namun perusahaan masih membukukan kenaikan tipis laba pada tahun lalu. Bedasarkan financial statement IPCM, Senin (26/2), penjualan dan pendapatan usaha IPCM per 31 Desember 2017 mencapai Rp 765,30 miliar. Angka tersebut turun 7,52% dibandingkan penjualan dan pendapatan tahun 2016 yang sebesar Rp 827,60 miliar. Sejalan dengan penurunan pendapatan, sejumlah pos beban IPCM juga menurun. Beban pokok penjualan dan pendapatan turun 6,52% year on year (yoy) menjadi Rp 538,59 miliar. Beban umum dan administrasi turun 15,94% yoy menjadi Rp 62,99 miliar. Beban lainnya juga turun 71,38% yoy menjadi Rp 637,28 juta.
-DOID : harga saham DOID ditutup melemah Rp 30 (-2.67%) ke level Rp 1.090 hari ini. Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini mengganggu operasional PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Akibatnya, volume produksi dan pemindahan batuan penutup (overburden removal) DOID di awal tahun turun. Berdasarkan laporan resmi perusahaan batubara ini, Jumat (23/2), produksi batubara DOID per Januari 2018 turun sekitar 8% menjadi 3,2 juta bank cubic meter (bcm). Pada Januari 2017 lalu, jumlah produksi batubara perusahaan ini mencapai 3,5 juta bcm. DOID juga mencatatkan penurunan produksi secara bulanan. Produksi batubara DOID di Januari turun sekitar 3% dibanding produksi per Desember 2017, 3,3 juta bcm.
Komentar
Posting Komentar