Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 23 Februari 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG menguat 26.74 poin (+0.40%) ke level 6,619.804 pada perdagangan hari ini. Tercatat 202 saham menguat dan 173 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup menguat, dipimpin oleh penguatan sektor Miscellanous Industry (+2.15%), sektor Mining (+0.62%), dan sektor yang melemah adalah sektor Basic Industry (-0.54%) dan sektor property (-0.14%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 193 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah (-0.10%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah memguat terhadap dollar yaitu di level Rp 13,665 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Suspensi
-PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan dan aktivitas saham INRU maka BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham . Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Advance Stocks:
-ITMG : Harga saham ITMG ditutup menguat Rp 1.175 (+3.84%) ke level Rp 31.700 pada perdagangan hari ini. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan laba bersih 2017 sebesar US$ 252,61 juta. Capaian tersebut lebih tinggi 93,26% dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar US$ 130,71 juta. Laba bersih perusahaan terdongkrak kenaikan penjualan. Perusahaan batubara ini membukukan penjualan US$ 1,69 miliar, naik 23,55% dari tahun 2016. Tahun 2016, perusahaan membukukan pendapatan US$ 1,37 miliar. Dalam keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia, Kamis (22/2), disebutkan pendapatan ITMG ditopang oleh penjualan batubara pada pihak ketiga sebesar US$ 1,54 miliar dan pihak berelasi US$ 136,43 juta. Sedangkan pendapatan jasa dari pihak ketiga yakni US$ 9,49 juta dan pendapatan bahan bakar minyak dari pihak ketiga sebesar US$ 2,84 juta.
-ACES : Harga saham ACES ditutup menguat Rp 15 (+1.11%) ke level Rp 1.365 pada perdagangan hari ini. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mengantongi penjualan cukup tinggi di awal tahun ini. Pada Januari 2018, penjualan ACES naik 17% year on year (yoy). Catatan Kontan.co.id, pendapatan ACES per Januari 2017 mencapai Rp 446 miliar. Jika menghitung angka pertumbuhan tersebut, maka di Januari 2018 lalu total penjualan ACES mencapai Rp 541,82 miliar. Hingga akhir 2018, ACES menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Target ini lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan ACES pada 2017 lalu, yakni sebesar 18%.
-FASW : Harga saham FASW ditutup menguat Rp 100 (+1.86%) ke level Rp 5.475 pada perdagangan hari ini. PT Fajar Surya Wisesa Tbk. membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp7,33 triliun sepanjang 2017, naik 24,8% dari capaian pada 2016 yang tercatat sebesar Rp5,87 triliun. Meskipun mencatatkan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan emiten dengan kode saham FASW tersebut membengkak menjadi Rp5,92 triliun pada 2017 atau naik 26,2% (yoy) dari 2016 yang sebesar Rp4,69 triliun. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba komprehensif tahun berjalan perseroan pun tercatat mengalami penurunan 33% menjadi Rp580,85 miliar dari tahun sebelumnya yang senilai Rp772,56 miliar.
Decline Stocks:
-VIVA : harga saham VIVA ditutup melemah Rp 2 (-0.65%) ke level Rp 302 hari ini. PT Visi Media Asia Tbk. menyebut perseroan sejauh ini belum melangsungkan diskusi khusus dengan PT Surya Citra Media Tbk. terkait rumor yang beredar bahwa pemilik stasiun televisi SCTV tersebut untuk mengambil saham PT Intermedia Capital Tbk. sebesar 10%. Saat ini, PT Visi Media Asia Tbk. menguasai 90% saham PT Intermedia Capital Tbk. PT Visi Media Asia Tbk. merupakan induk usaha sejumlah perusahaan yang bernaung di bawah Grup Viva. Direktur PT Visi Media Asia Tbk. David Eric Burke menyampaikan rumor perusahaan yang ingin membeli saham Grup Viva hingga mencaplok atau mengakuisisi perusahaan tersebut kerap terdengar dalam 3-4 tahun terakhir. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada yang confirmed untuk menjadi investor.
-MYRX : harga saham MYRX ditutup melemah Rp 8 (-4.79%) ke level Rp 159 hari ini. PT Hanson International Tbk (MYRX) beri penjelasan atas kekalahan cucu perusahaannya yaitu PT Harvest Time di Pengadilan Jaksel terkait sengketa lahan. Dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (22/2) Rony Agung Suseno, Direktur MYRX mengatakan bahwa PT Harvest Time memiliki ijin lokasi atas beberapa lahan yang disengketakan. Lebih lanjut, ia memastikan bahwa seluruh lahan yang dimiliki PT Harvest Time dipastikan legal melalui tiga keputusan Bupati Lebak bernomor 590/KEP.217/BPN/2013.
Komentar
Posting Komentar