google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 21 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 21 Februari 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 21  Februari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG melemah 19.47 poin (-0.29%) ke level 6,643.400 pada perdagangan hari ini. Tercatat 157 saham menguat dan 218 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah, dipimpin oleh pelemahan sektor Miscellanous Industry  (-1.23%), sektor property  (-1.22%), dan disusul pelemahan sektor trade  (-0.57%) dan sementara sektor menguat dipimpin oleh sektor Agri (+1.26%) dan mining (+1.11%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 79 Milliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.07%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,618 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

-BBNI : Harga saham BBNI ditutup menguat Rp 250 (+2.51%) ke level Rp 10.175 pada perdagangan hari ini. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyatakan bakal memacu pertumbuhan kredit infrastruktur pada tahun 2018 ini. Penyaluran kredit akan difokuskan tidak hanya pada proyek infrastruktur pemerintah, namun juga swasta. Corporate Secretary BNI Kiryanto menjelaskan, perseroan mengupayakan persentase pertumbuhan kredit infrastruktur tetap stabil, yakni pada kisaran 10-15 persen. Proyek-proyek yang dibidik BNI pun beragam, tidak terpaku hanya proyek pemerintah. Selain itu, penyaluran kredit infrastruktur BNI pun dapat berupa sindikasi, yakni bekerja sama dengan bank-bank lainnya. Namun demikian, imbuh Kiryanto, BNI juga dapat secara langsung menyalurkan sendiri kredit infrastruktur.

-BGTG : Harga saham BGTG ditutup menguat Rp 7 (+4.43%) ke level Rp 165 pada perdagangan hari ini. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) meraih laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp51,14 miliar hingga periode 31 Desember 2017 naik dari laba Rp39,19 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan bank ini Rabu menyebutkan, pendapatan bunga bersih naik jadi Rp211,57 miliar dari Rp160,88 miliar sedangkan pendapatan operasional selain bunga naik menjadi Rp40,28 miliar dari Rp19,06 miliar.

Decline Stocks:

-WSKT : harga saham WSKT ditutup melemah Rp 110 (-3.60%) ke level Rp 2.940 hari ini. Ambruknya kepala tiang di proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan DI Pandjaitan, Cawang, Jakarta Timur, kemarin pagi menyadarkan pemerintah bahwa proyek-proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan perlu dievaluasi. Perhatian khusus tertuju kepada PT Waskita Karya lantaran mayoritas proyek yang mengalami kecelakaan kerja merupakan garapan emiten konstruksi berkode saham WSKT tersebut. Meski BUMN karya lainnya juga mendapat sorotan karena juga melakukan hal serupa, hingga pada akhirnya pemerintah pun mengambil langkah tegas menghentikan sementara proyek-proyek konstruksi yang strukturnya layang atau berbeban sangat berat.

-MLPL : harga saham MLPL ditutup melemah Rp 13 (-7.14%) ke level Rp 169 hari ini. PT Multipolar Tbk (MLPL) kembali akan menerbitkan saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tahun ini. Multipolar akan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru untuk memperkuat kepemilikan mereka di anak usaha. MLPL berencana menerbitkan 4,57 miliar saham baru atas nama kelas C dengan nilai nominal Rp 100 per saham. MLPL telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 110 per saham. Dengan begitu, MLPL berpotensi memperoleh dana segar sebesar Rp 503,24 miliar dari aksi korporasi ini.

-BDMN : harga saham BDMN  ditutup melemah Rp 150 (-2.18%) ke level Rp 6.700 hari ini. PT Bank Danamon Tbk mengumumkan kerjasama dengan PT Suzuki Indomobil Sales dalam layanan financial supply chain. Nantinya Danamon akan menyediakan layanan pembiayaan kepada dealer mobil Suzuki. Yen Yen Setiawan, Enterprise Banking, Financial Institutions and Transaction Banking Head Bank Danamon bilang dengan kerjasama ini diharapkan Suzuki bisa mengelola transaksi dealer dengan aman. Kerjasama ini menurut Yen Yen merupakan komitmen Danamon menjawab kebutuhan nasabah dalam pengembangan usaha khususnya terkait pendistribusian produk.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...