google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 20 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 20 Februari 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 20  Februari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG melemah 26.41 poin (-0.39%) ke level 6,662.876 pada perdagangan hari ini. Tercatat 166 saham menguat dan 239 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah, dipimpin oleh pelemahan sektor Basic Industry  (-1.38%), sektor manufacture  (-1.22%), dan disusul pelemahan sektor consumer  (-1.19%) dan yang menguat hanya sektor Agri (+0.91%) dan finance (+0.75%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 198 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.42%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,613 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

-ELSA : Harga saham ELSA ditutup menguat Rp 40 (+8.88%) ke level Rp 490 pada perdagangan hari ini. PT Elnusa Tbk., (ELSA) pada 2017 membukukan pendapatan senilai Rp4,98 triliun, naik 37,56% dari sebelumnya Rp3,62 triliun. Dalam publikasinya di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (20/2), direksi menyampaikan pendapatan ELSA periode 2017 meningkat menjadi Rp4,98 triliun dari sebelumnya Rp3,62 triliun. Beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp4,4 triliun dari 2016 senilai Rp3 triliun. Alhasil, laba bruto perseroan pada 2017 menurun menuju Rp578,50 miliar dari tahun sebelumnya Rp614,58 miliar.

-ENRG : Harga saham ENRG ditutup menguat Rp 52 (+24.76%) ke level Rp 262 pada perdagangan hari ini. PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) masih mengincar peluang di bisnis hulu migas. Biarpun melalui anak usahanya, perusahaan ini mulai masuk bisnis di sektor hilir dengan rencana pembangunan dua unit pabrik petrokimia. Bambang Istadi VP Bisnis EMP bilang perusahaan ini memang tengah berusaha untuk tetap bertahan menjalankan bisnis migas. Maka EMP pun masih mengincar peluang bisnis di hulu migas dengan mengikuti lelang wilayah kerja pada tahun ini. Pada tahun lalu EMP juga mengikuti lelang wilayah kerja (WK) migas untuk WK Andaman II. Namun sayangnya, EMP tidak berhasil memenangi lelang tersebut.

-WOMF : Harga saham WOMF ditutup menguat Rp 52 (+24.29%) ke level Rp 266 pada perdagangan hari ini. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) sepanjang tahun lalu mencatatkan pertumbuhan kinerja. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis hari ini (19/2), perusahaan yang dikenal dengan sebutan WOM Finance ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,15 triliun pada akhir tahun lalu. Pencapaian tersebut tumbuh 11,75% dari pendapatan tahun sebelumnya sejumlah Rp 1,93 triliun. Pencapatan tahun lalu disumbang dari pembiayaan konsumen sebesar Rp 1,54 triliun, meningkat 17,3% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 1,32 triliun. Selain itu, pendapatan administrasi juga meningkat sebesar 2,57% dari Rp 326,89 miliar menjadi Rp 335,31 miliar.

Decline Stocks:

-WSKT : harga saham WSKT ditutup melemah Rp 60 (-1.92%) ke level Rp 3.050 hari ini. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. siap menghentikan pembangunan proyek elevated yang dikerjakan perseroan sesuai dengan instruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kepala Divisi III Waskita Karya (WSKT) Dono Prawoto mengatakan pihaknya siap mengikuti arahan Kementerian PUPR termasuk evaluasi menyeluruh perihal mekanisme kerja perseroan itu.

-BBKP : harga saham BBKP ditutup melemah Rp 10 (-1.55%) ke level Rp 635 hari ini. PT Bank Bukopin Tbk membantah menawarkan sahamnya ke investor yang saat ini dikempit Bosowa Corp. Perusahaan semen dan energi asal Makassar ini memiliki 30% saham Bukopin. Sebelumnya, diberitakan Bloomberg, pihak Bosowa tengah mempertimbangkan melepas seluruh kepemilikannya 30% di Bukopin. Selain itu, Bosowa juga tidak akan mengeksekusi haknya pada rencana penerbitan saham baru Bukopin.

-POLY : harga saham POLY  ditutup melemah Rp 4 (-4.49%) ke level Rp 85 hari ini. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) memandang prospek bisnis yang cerah di tahun 2018. Maklum, utilisasi pabrik produk hulu tekstil ini terus mengalami peningkatan. Ravi Shankar, Presiden Direkur POLY mengungkapkan, adanya peraturan yang sempat menghentikan impor borongan barang tekstil berhasil mengangkat bisnisnya di kuartal terakhir 2017. Sejalan dengan kebijakan tersebut, permintaan produk POLY bertumbuh. Adapun pendapatan perseroan ini diakui Ravi dari kuartal ketiga menuju kuartal keempat 2017 mengalami pertumbuhan yang positif. Sayangnya ia belum bisa merinci raihan pendapatan selama tahun lalu.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...