Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 02 Februari 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG menguat 30 poin (+0.46%) ke level 6,628.820 pada perdagangan hari ini. Tercatat 200 saham menguat dan 176 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin oleh penguatan sektor miscellanous industry (+1.18%) dan pelemahan sektor basic industry (-0.91%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 778 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 61 poin (-0.45%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,373 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Advance Stocks:
-BBCA : Harga saham BBCA ditutup menguat Rp 600 (+2.56%) ke level Rp 23.975 pada perdagangan hari ini. Pencapaian pendapatan premi PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berhasil melampaui target. Hingga akhir Desember 2017, perusahaan membukukan premi unaudited sebesar Rp 471,29 miliar. Lely Pekih selaku Head of Marketing Communication BCA Life mengatakan, pencapaian itu meningkat 46% jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2016 lalu sebesar Rp 322,08 miliar. Adapun sebelumnya, anak usaha Bank Central Asia Tbk tersebut mengincar premi sebesar Rp 420 miliar hingga penghujung tahun lalu. Dengan begitu, realisasi tersebut berhasil melampaui proyeksi semula. Sementara di tahun ini, BCA Life memproyeksikan kenaikan premi sebesar 30%.
-EXCL : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham EXCL menguat Rp 60 (+2.04%) ke level Rp 3.000. Perusahaan operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. menganggarkan belanja modal sebesar Rp7 triliun sepanjang tahun 2018. Dana tersebut sepenuhnya akan berasal dari kas internal perusahaan. Direktur Finansial PT XL Axiata Tbk. Mohammed Adan bin Ahmad Tajudin menyampaikan nilai tersebut tidak berbeda jauh dengan anggaran belanja yang digelontorkan perusahaan operator tersebut pada tahun lalu.
-UNVR : Harga saham UNVR ditutup menguat Rp 625 (+1.14%) ke level Rp 55.025 hari ini. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 7,0 triliun hingga 31 Desember 2017 atau meningkat 9,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Untuk periode tersebut, Perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 41,2 triliun atau mencatat pertumbuhan sebesar 2,9% jika dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp40,0 triliun. Menurut keterangan Sekretaris Perusahaan, Sancoyo Antarikso Jumat, di tengah pertumbuhan pasar yang lebih lemah dibandingkan tahun-tahun yang sebelumnya, Perseroan masih tetap terus tumbuh dan berkomitmen terhadap perekonomian Indonesia. Di tahun 2017, Perseroan membelanjakan biaya modal sebesar Rp1,7 triliun untuk mendukung inovasi yang berkelanjutan.
Decline Stocks:
-SMBR : harga saham SMBR ditutup melemah Rp 90 (-2.74%) ke level Rp 3.190 hari ini. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk pada Jumat (2/2) mengumumkan penunjukan pejabat sekretaris perusahaan yang baru. Emiten berkode saham SMBR tersebut menunjuk Ruddy Humphry Solang sebagai sekretaris perusahaan. Sebelumnya, jabatan ini diemban oleh Dede Parasade. Namun, melalui Keterbukaan Informasi BEI pada hari ini, perusahaan mengumumkan adanya perubahan jabatan sekretaris perusahaan.
-BVIC : Pada perdagangan hari ini, harga saham BVIC ditutup melemah Rp 8 (-3.12%) ke level Rp 248. PT Bank Victoria International Tbk mengumumkan bahwa salah satu direkturnya yaitu Rita Gosal telah mengundurkan secara resmi. Rita, menurut website resmi perusahaan menjabat sebagai Direktur Bisnis Bank Victoria sejak tahun 2016. Pengunduran diri Rita ini diterima manajemen kemarin, Rabu (31/1). Pengunduran diri Rita ini akan efektif sejak penutupan Rapat Umum Pemengang Saham (RUPS). Rusli bilang, secara resmi, Rita tidak efektif menjabat sebagai direktur pada 28 Februari 2018 nanti.
-BTPN : Pada perdagangan hari ini, harga saham BTPN ditutup melemah Rp 110 (-3.14%) ke level Rp 3.390. PT Bank Tabungan Pensinan Nasional Tbk (BTPN) berkomitmen dalam pengembangan UMKM. Salah satunya dilakukan dengan program daya tumbuh usaha mitra bisnis. Mitchael Jermia Tjahjamulia, Bussiness Strategy & Aligment Head Bussiness Banking BTPN mengatakan, program daya merupakan program pemberdayaan berkelanjutan dan terukur. Diharapkan dengan pemberdayaan ini bisa membuat usaha debitur bisa tumbuh. Hal ini akan menjadikan potensi bisnis bagi terkait penyaluran kredit terutama mikro dan pensiunan. Sebagai gambaran program daya merupakan program yang dirancang bagi pelaku usaha kecil dan mikro. Melalui program daya, nasabah mendapatkan materi yang bisa membantu meningkatkan usaha mereka. Untuk menjalankan program Daya, sejauh ini BTPN telah memiliki beberapa tenaga pelatih khusus.
Komentar
Posting Komentar