Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 19 Februari 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG menguat 97.7 poin (+1.48%) ke level 6,689.287 pada perdagangan hari ini. Tercatat 279 saham menguat dan 114 saham melemah. Seluruh sektor ditutup menguat, dipimpin oleh penguatan sektor Basic Industry (+2.98%), sektor Property (+2.49%), dan disusul penguatan sektor Finance (+1.81%) dan disusul sektor Miscellaneous Industry (+1.41%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 419 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar menguat (+0.01%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,556 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Advance Stocks:
-MDLN : Harga saham MDLN ditutup menguat Rp 16 (+5.19%) ke level Rp 324 pada perdagangan hari ini. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) sepanjang tahun lalu berhasil mencatatkan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan tahunan yang ada di keterbukaan informasi hari ini, pendapatan MDLN tumbuh sebesar 30,63% dari Rp 2,36 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 3,08 triliun pada tahun lalu. Tidak hanya dari sisi topline saja, Modernland juga mencetak pertumbuhan laba 22,62% dari sebelumnya Rp 501,35 miliar menjadi Rp 614,77 miliar. Pada akhir 2017, MDLN memiliki total aset Rp 14,60 triliun, naik 0,41% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 14,54 triliun. Total liabilitas MDLN turun 5,32% menjadi Rp 7,52 triliun.
-KLBF : Harga saham KLBF ditutup menguat Rp 35 (+2.18%) ke level Rp 1.635 pada perdagangan hari ini. Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membidik kinerja pada tahun ini bisa menggeliat. Salah satunya lewat bisnis penjualan obat resep. Peningkatan penetrasi penjualan produk tersebut seiring rencana meluncurkan produk baru. Lini bisnis obat resep merupakan salah satu dari empat pilar bisnis KLBF. Tiga pilar lainnya, yakni divisi nutrisi, divisi produk kesehatan dan divisi distribusi serta logistik. Dalam laporan penjualan kuartal III-2017, lini bisnis nutrisi menyumbang pendapatan paling besar sekitar 29,58%. Sedangkan lini bisnis obat resep menyumbang pendapatan 23,67%. Vidjongtius, Direktur Utama KLBF memproyeksi, penjualan produk obat resep tahun ini bisa tumbuh 5%-7%. Kebanyakan penetrasi penjualan saat ini, berasal dari pasar domestik. Dalam laporan keuangan yang terakhir, pangsa pasar domestik memegang kontribusi sebesar 91,44%.
-AKRA : Harga saham AKRA ditutup menguat Rp 75 (+1.23%) ke level Rp 6.150 pada perdagangan hari ini. Kapasitas penyimpanan bensin dan biofuel PT Jakarta Tank Terminal (JTT) akan diperbesar. Penambahan kapasitas dilakukan dari sebelumnya sebanyak 251.025 cubic metres (cbm) menjadi sekitar 350.000 cbm atau ada penambahan 100.000 cbm. JTT ini merupakan perusahaan patungan antara PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan Royal Vopak. Lokasi penyimpanan tersebut berada di lokasi strategis Tanjung Priok, Jakarta, sebagai pelabuhan utama. JTT melayani pasar impor dan distribusi di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk produk bahan bakar. Khususnya bensin yang dinilai telah meningkat pesar di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Royal Vopak mengumumkan rencana penambahan kapasitas tangkit tersebut. Pasalnya, bisnis ini dinilai positif, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penduduknya. Oleh karena itu, permintaan untuk fasilitas tangki diperkirakan meningkat. Yakni dengan ekspansi distribusi bensin oleh pemain eksisting seperti masuknya pemain baru.
-BJBR : Harga saham BJBR ditutup menguat Rp 30 (+1.31%) ke level Rp 2.320 pada perdagangan hari ini. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mengumumkan telah menggunakan seluruh dana penerbitan obligasi untuk ekspansi kredit. Direktur Utama Bank BJB dalam keterangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Ahmad Irfan mengatakan, pihkanya telah menggunakan seluruh dana dalam penerbitan obligasi dan obligasi subordinasi tahap 1. Dari realisasi obligasi yang diterbitkan sebesar Rp 2,5 triliun, sebanyak Rp 4,06 miliar merupakan biaya sehingga jumlah hasil bersih yang masuk sebesar Rp 2,49 triliun. Selanjutnya dari dana hasil bersih obligasi ini, hampir seluruhnya dipergunakan untuk ekspansi kredit. Sehingga tidak ada sisa dana hasil penawaran umum obligasi yang masuk.
Decline Stocks:
-ADMF : harga saham ADMF ditutup melemah Rp 25 (-0.28%) ke level Rp 8.825 hari ini. PT Adira Dinamika Multi Finance atau Adira Finance memperkirakan pertumbuhan pembiayaan otomotif masih akan landai. Sebelumnya Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia mencatat penjualan motor mengalami penurunan 1%, sementara Gaikindo mencatat penjualan mobil hanya mengalami pertumbuhan tipis 1,6%. Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance I Dewa Made Susila bilang pertumbuhan penjualan mobil sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan mobil untuk keperluan komersial. Saat ini pembiayaan otomotif di Adira Finance masih memiliki porsi terbesar dalam portofolio pembiayaan di 2017. Dari total yang disalurkan Rp 45 triliun pembiayaan motor baru berkontribusi 35%, motor bekas 20%, mobil baru 24%, mobil bekas 18%, dan sisanya elektronik durable sebesar 3%.
Komentar
Posting Komentar