Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 13 Februari 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG menguat 54.72 poin (+0.83%) ke level 6,578.178 pada perdagangan hari ini. Tercatat 219 saham menguat dan 152 saham melemah. Seluruh sektor ditutup menguat, dipimpin oleh penguatan sektor Mining (+1.71%), sektor Infrastructure (+1.39%), dan disusul sektor Finance (+1.14%) dan sektor Basic Industry (+0.92%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 220 Milyar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar stagnan (0.00%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah tidak berubah terhadap dollar yaitu di level Rp 13,655 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Unusual Market Activity (UMA)
-PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) & PT. Rukun Raharja Tbk (RAJA) Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham TRUS & RAJA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Advance Stocks:
-EXCL : Harga saham EXCL ditutup menguat Rp 100 (+3.49%) ke level Rp 2.960 pada perdagangan hari ini. Perhelatan pilkada serentak dan Asian Games 2018 berpotensi memacu permintaan layanan data di tahun ini. Salah satu operator telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL), tentu akan memanfaatkan momentum ini untuk menggenjot kinerja. Sejumlah analis memprediksi kinerja keuangan EXCL tahun ini akan tetap tumbuh. Meski begitu, persaingan antaroperator telekomunikasi makin ketat. Sepanjang tahun lalu, EXCL mencatatkan kinerja keuangan positif. Pada 2017, EXCL mengantongi pendapatan senilai Rp 22,88 triliun. Jumlah ini naik 7,22% dibandingkan pendapatan 2016 yang mencapai Rp 21,34 triliun. Pencapaian ini sejalan dengan fokus bisnis EXCL pada layanan data. Tahun ini, EXCL menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 7 triliun. Sebesar 50% dari belanja modal tersebut akan digunakan untuk mengembangkan jaringan 4G di luar Jawa.
-ERAA : Harga saham ERAA ditutup menguat Rp 50 (+5.71%) ke level Rp 925 pada perdagangan hari ini. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menargetkan tahun ini bisa menambah 250 toko, yang tersebar di beberapa kota. Jumlah ini meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan penambahan toko pada tahun lalu. Tahun lalu, ERAA tercatat menambah 50 gerai baru yang tersebar di berbagai daerah. Perusahaan juga melakukan refurbish terhadap 40-50 gerai. Perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar pada 2017. Djatmiko menyatakan, perusahaan melakukan pengembangan distributorship Samsung ke area Sulawesi. Selain itu, Erajaya juga mendapatkan cluster baru tahun ini.
-ANTM : Harga saham ANTM ditutup menguat Rp 20 (+2.33%) ke level Rp 875 pada perdagangan hari ini. Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam naik Rp 2.000 menjadi Rp 638 ribu per gram pada perdagangan Selasa (13/2/2018). Untuk harga pembelian kembali atau buyback juga naik Rp 1.000 menjadi Rp 568 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 568 ribu per gram.
-BBCA : Harga saham BBCA ditutup menguat Rp 300 (+1.27%) ke level Rp 23.800 pada perdagangan hari ini. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan porsi kredit pemilikan apartemen (KPA) hanya sekitar 5% dari total kredit pemilikan rumah (KPR) yang disalurkan. Kendati demikian, potensi KPA masih besar khususnya bagi masyarakat perkotaan. Felicia M. Simon, Kepala Divisi Bisnis Kredit Konsumer BCA mengatakan, KPR BCA masih didominasi oleh pembiayaan pad rumah tapak. Namun, khusus diperkotaan, apartemen dapat menjadi opsi lain yang dipilih dan berpotensi besar. Pun Felicia menjelaskan, harga tanah saat ini sudah semakin mahal jadi apartemen bisa jadi solusi bagi mereka yang ingin tinggal di kota, tapi dengan harga yang lebih terjangkau.
-BBRI : Harga saham BBRI ditutup menguat Rp 80 (+2.10%) ke level Rp 3.880 pada perdagangan hari ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) gencar mendorong pertumbuhan agen BRILink. Agen BRILink merupakan perluasan layanan BRI dengan menjalin kerja sama dengan nasabah sebagai agen bank yang dapat melayani kebutuhan keuangan bagi masyarakat secara real time online. Selain sebagai upaya memperkuat pertumbuhan bisnis keagenan, strategi ini merupakan komitmen perseroan untuk menyukseskan program keuangan inklusif yang digagas pemerintah. Hingga akhir tahun 2017, tercatat Bank BRI memiliki sebanyak 279.750 agen BRILink, dari jumlah tersebut, sebanyak 78% diantaranya berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Jumlah ini meningkat drastis apabila dibandingkan dengan jumlah agen BRILink di akhir tahun 2016 sebanyak 84.550 orang.
Decline Stocks:
-WIKA : harga saham WIKA ditutup melemah Rp 40 (-2.02%) ke level Rp 1.940 hari ini. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan laba bersih sebesar Rp 1,96 triliun pada tahun ini. Target tersebut didukung proyeksi penjualan tahun 2018 yang mencapai Rp 39,43 triliun. Optimisme WIKA untuk terus bertumbuh tercermin pada target kontrak dihadapi tahun ini yang mencapai Rp 130,92 triliun. Angka tersebut naik 22,77% dibandingkan pencapaian tahun 2017 sebesar Rp 106,64 triliun. Proyeksi tersebut terdiri dari target kontrak baru sebesar Rp 57,24 triliun dan carry over tahun 2017 sebesar Rp73,68 triliun. Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo mengatakan, tahun ini, sektor infrastruktur dan gedung masih akan menjadi penyumbang terbesar dengan target perolehan sebesar Rp 36,76 triliun. Sektor energy and industrial plant diproyeksikan menyumbang Rp 8,98 triliun. Sementara, untuk sektor industri dan properti masing-masing sebesar Rp 7,21 triliun dan Rp 4,28 triliun.
Komentar
Posting Komentar