google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pasar Global | 23 Februari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Pasar Global | 23 Februari 2018

Analisa Pasar Global

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market
(Feb  23, 2018)
Investment Information Team
(firman.hidayat@miraeasset.co.id)

US

Dow dan S & P 500 ditutup menguat pada hari Kamis menyusul data optimis mengenai pasar tenaga kerja yang sesaat ini mengimbangi kegelisahan investor atas kenaikan inflasi dan kenaikan imbal hasil obligasi. Namun pasar saham mengakhiri sesi tersebut dengan baik pada level tertinggi intraday mereka karena saham sektor  keuangan dan perawatan kesehatan ditutup turun ke wilayah negatif di sore hari.

Dow Jones Industrial Average DJIA, + 0,66% naik 164,70 poin atau 0,7% menjadi 24.962,48 setelah naik lebih dari 300 poin sebelumnya. S & P 500 SPX, + 0,10% bertambah 2,63 poin atau 0,1% menjadi 2.703,96. Indeks Komposit Nasdaq COMP, -0,11% adalah satu-satunya yang ditutup turun, yaitu turun 8,14 poin atau 0,1% menjadi 7.210,09. Itu merupakan penurunan terlemah pada empat sesi berturut-turut, sejak selisih sembilan sesi yang berakhir pada 4 November 2016, menurut WSJ Market Data Group.

Meskipun investor berharap pada ekonomi yang membaik, mereka menunjukkan kepekaan yang meningkat terhadap prospek inflasi yang meningkat, kenaikan suku bunga, dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi sejak pembacaan kebijakan upah baru-baru ini menunjukkan pertumbuhan tercepat dalam beberapa tahun terakhir. Hasil 10 tahun terakhir data menunjukan bertahan pada kisaran yang relatif tinggi sekitar 2,92%.

Europe

Saham Eropa ditutup sedikit melemah pada hari Kamis, setelah mengurangi pelemahan mengikuti pasar saham A.S. rebound setelah adanya rilis data optimis di pasar tenaga kerja.

Indeks Stoxx Europe 600 SXXP, -0,20% turun 0,2% menjadi ditutup pada 380,34, setelah diperdagangkan terendah pada 376,92 di awal pembukaan perdagangan.

Pasar saham telah dibuka dengan penurunan, yang mengikuti pelemahan akhir sesi di pasar saham A.S. pada hari Rabu akibat dari pertemuan Federal Reserve bulan lalu menghasilkan keputusan kenaikan suku bunga lebih tinggi akan diputuskan dalam waktu dekat ini.

Pasar saham Eropa SXXP, -0,20% dibuka lebih rendah setelah adanya pertemuan Fed pada hari rabu akhir bulan Januari menunjukkan keputusan "kemungkinan kenaikan" yaitu kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang mengindikasikan prospek kenaikan suku bunga di bulan Maret. The Fed melihat ekonomi A.S. semakin menguat dibandingkan pada akhir 2017 lalu.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...