Berita Saham WSBP
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan bisa mengantongi nilai kontrak baru Rp 11,52 triliun di tahun ini. Pada bulan ini, WSBP optimistis meraih kontrak baru Rp 1 triliun.
Target kontrak baru WSBP tahun ini, hanya naik tipis dari realisasi kontrak baru 2017 yang sebesar Rp 11,03 triliun. Perolehan kontrak baru tahun lalu memang meleset.
Realisasinya hanya mencapai 89,67% dari target Rp 12,3 triliun. "Ada sejumlah proyek yang semula direncanakan didapat pada 2017, mundur menjadi kuartal I-2018," ujar Sekretaris Perusahaan WSBP Ratna Ningrum kepada KONTAN, Selasa (16/1).
Ratna menambahkan, kontrak yang tertunda itu di antaranya proyek jalan tol Probolinggo-Banyuwangi dan proyek jembatan Penajam.
Berdasarkan komposisinya, sebanyak 61% dari total kontrak WSBP di 2017 berasal dari Grup Waskita Karya. Lalu, sebanyak 39% sisanya berasal dari proyek eksternal.
Tahun ini, porsi perolehan kontrak baru juga tak akan jauh berbeda. "Kurang lebih sama. Tapi kami akan berupaya untuk meningkatkan porsi kontrak eksternal," ujar dia.
Selain kontrak baru, tahun ini WSBP juga menggenggam kontrak carry over Rp 13,65 triliun. Kontrak tersebut berasal dari proyek jalan tol Krian–Legundi-Bunder–Manyar (KLBM), jalan tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi), Jakarta–Cikampek (elevated), Cimanggis–Cibitung seksi I dan II, serta jalan tol Semarang-Batang.
Sepanjang 2017, WSBP menargetkan pendapatan Rp 7,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun. "Kinerja tahun lalu masih diaudit. Diharapkan target 2017 dapat terealisasi," imbuh dia.
Sementara itu, pada tahun ini WSBP menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 9,7 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp 1,4 triliun. Ratna mengatakan, WSBP belum akan banyak melakukan aksi korporasi lantaran masih menyusun strategi, baik dari sisi operasional dan finansial.
Kemarin, saham WSBP menguat 3,2% menjadi Rp 452.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar