Berita Saham PPRO
Industri porperti dinilai bisa tumbuh lebih baik di 2018 dibandingkan dengan di 2017. Optimisme itu muncul ketika Pemerintah Indonesia lebih optimis dengan situasi dan kondisi ekonomi dalam negeri, termasuk sejumlah upaya menekan risiko yang datang dan bisa menghambat laju perekonomian.
Direktur Utama PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat mengatakan, di 2017 situasi dan kondisi ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh pergerakan ekonomi global. Adapun hal itu dikarenakan Amerika Serikat (AS) memiliki pemerintahan baru dan berdampak terhadap arah kebijakan ekonomi dan adanya perlambatan di ekonomi China.
"Dua negara ini yaitu Amerika Serikat dan China merupakan tujuan ekspor terbesar Indonesia sehingga keduanya ketika turun akan memengaruhhi kondisi dalam negeri khususnya bisnis properti kelas atas," kata Taufik Hidayat, di Jakarta, Selasa.
Bahkan, lanjutnya, hal tersebut juga bisa dilihat dari persewaan kantor di jalan utama di Jakarta turun, ada imbas terhadap sewa hotel bintang lima melemah, dan apartemen kelas atas relatif mengalami penurunan. Sehingga pertumbuhan akan terjadi di kelas menengah dan kelas bawah.
"Tapi justru di kelas menengah dan bawah itu backlog dan di situ sekitar 10 juta sampai 11 juta di kelas bawah dan menengah," tuturnya.
Lebih lanjut, tambahnya, PP Properti meyakini bisa terus tumbuh positif di 2017 dan di 2018. Pasalnya, pihaknya menyasar segmen kelas menengah dan kelas bawah. "Di PP Property kami menyasar kelas menengah dan fokus kepada lokasi point interest yang bagus untuk kelas menengah baik di kampus atau kawasan industri," pungkasnya. (end/ba)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar