google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham AISA | 17 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham AISA | 17 Januari 2018

Analisa Saham AISA

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menerima penurunan rating menjadi idBB+ dari Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo. Berbarengan dengan rilisnya rating perusahaan tersebut, Pefindo juga mengeluarkan rating idBB+ kepada obligasi dan sukuk ijarah AISA.

Dengan keluarnya peringkat tersebut, Obligasi I Tahun 2013 yang diterbitkan AISA telah didowngrade. Sebelumnya, obligasi tersebut mendapat rating idBBB.

Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji menilai debt to equity ratio (DER) yang dimiliki AISA memang cukup tinggi. Secara historis, Nafan mencatat bahwa di tiga tahun terakhir, per kuartal-III, DER AISA selalu berada di atas 1 kali. "Jadi memang ada peningkatan kewajiban yang harus mereka bayar," ujar Nafan, Selasa (16/1).

Nafan melihat penurunan rating oleh Pefindo juga menjadi sinyal bahwa AISA harus meningkatkan kinerja. "Di samping itu, perusahaan harus memperbaiki citranya sebagai perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Penurunan rating itu juga membuat kepercayaan investor berkurang," tambah Nafan.

Secara bisnis, Nafan melihat bahwa permintaan beras di Indonesia tergolong baik. Jadi, ada peluang bagi AISA untuk memanfaatkan momen tersebut. Namun, sejauh ini Nafan menilai AISA masih minim sentimen yang menunjukkan bahwa kinerja akan membaik.

Karna itu, dia rekomendasikan netral untuk saham AISA. Investor menurutnya perlu wait and see hingga ada sentimen positif yang menghampiri AISA. "Secara valuasi harga sahamnya lumayan terdiskon. Secara daily, harga saham sudah konsolidasi," ujar Nafan.

Adapun pada penutupan perdagangan Selasa (16/1), saham AISA stagnan di harga Rp 476 per saham. Di hair yang sama tercatat price earnings ratio (PER) sebesar 6,61 kali dan earning per share sebesar 72.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...