Analisa Saham ACES
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) membukukan penjualan Rp 647 miliar sepanjang Desember 2017, angka bulanan tertinggi selama beberapa tahun terakhir. Penjualan bulan Desember mengangkat total pendapatan kuartal IV-2017 menjadi Rp 1,5 triliun.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya mencatat, total pendapatan ACES sepanjang 2017 mencapai Rp 5,78 triliun, 2% lebih tinggi dari perkiraan. Perusahaan belum merilis pencapaian laba bersih.
Ace Hardware alokasikan belanja Rp 200 miliar di 2018
"Kami optimis terkait laba bersih 2017," paparnya dalam riset 23 Januari 2017.
Optimisme Christine didukung beberapa faktor, antara lain penerapan skema cost-plus-margin serta stabilitas nilai tukar rupiah pada kuartal III-2017. Ditambah lagi, ACES tidak memiliki pinjaman yang memberatkan biaya perusahaan.
Meski masih menunggu hasil laporan keuangan 2017, Christine memperkirakan margin ACES akan stabil sesuai dengan perkiraannya.
Kekuatan ACES terus berlanjut dari angka penjualan toko yang sama alias same-store-sales growth (SSSG). Pada Desember 2017, SSSG tumbuh 17,6% atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 5,1%. Menurut Christine, kenaikan SSSG bulan Desember didukung efek liburan akhir tahun.
Pada 2017, ACES membuka 17 toko baru serta menutup dua toko lama. "Pembukaan toko melebihi perkiraan kami yakni 13 toko baru. Jumlah toko seluruh Indonesia menjadi 144," lanjutnya.
Dengan daya beli yang tetap kuat, Christine masih memiliki pandangan bullish pada sektor ritel dengan saham ACES sebagai pilihan. Neraca yang solid, ekspansi sehat serta target tangguh menjadi keutamaan ACES. Namun mengingat kenaikan saham dua bulan terakhir yang cukup signifikan, Christine menurunkan peringkat menjadi trading buy dengan target harga Rp 1.450 per saham.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar