google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 8 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 8 Januari 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 08 Januari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG menguat 31 poin (+0.49%) ke level 6,385.404 pada perdagangan hari ini. Tercatat 242 saham menguat dan 137 saham melemah. Sektor-sektor ditutup hampir semua di zona positif, penguatan sektor tertinggi di sektor mining (+2.56%) hari ini, disusul sektor agri menguat sebesar 1.22%, sedangkan sektor  basic-industry (-0.86%) yang ditutup di zona negatif. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 270 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 6 poin            (-0.04%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,416 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- EXCL  : Harga saham EXCL ditutup menguat Rp 175 (+6.64%) ke level Rp 3210 pada perdagangan hari ini.
Sepanjang 2018, operator telekomunikasi asal Malaysia ini berencana menambah sekitar 17.000 unit BTS. Penambahan jumlah BTS pada tahun ini akan difokuskan di wilayah-wilayah luar Jawa.

- KICI : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham KICI menguat Rp 4 (+2.33%) ke level Rp 175.
KICI mencatatkan kenaikan penjualan hingga 20,56%  menjadi Rp 87,9 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan ini hanya berhasil meraup penjualan sebesar Rp 72,91 miliar.

- DOID : Harga saham DOID ditutup menguat Rp 100 (+12.73%) ke level Rp 885 hari ini. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) kini sedang mengurus pengembalian izin usaha pertambangan (IUP) milik anak usahanya. Pasalnya, IUP milik dua anak usaha DOID telah berakhir sejak 2014 dan 2016 lalu. Direktur Utama DOID Hadianto Kumala mengatakan, berakhirnya IUP eksplorasi dua anak usaha DOID, PT Pulau Mutiara Persada (PMP) dan PT Banyubiru Sakti (BBS) membuat mereka tak memiliki kegiatan eksplorasi saat ini.
- UNTR : Harga saham UNTR ditutup menguat Rp 275 (+0.77%) ke level Rp 35700 hari ini. Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) terus menunjukkan peningkatan. Namun, produksi baru menurun. Mengutip laporan penjualan UNTR bulan November 2017, perusahaan membukukan penjualan alat berat Komatsu pada November 2017 sebanyak 409 unit. Jumlah tersebut meningkat 30,25% dibandingkan bulan sebelumnya. Secara year to date (ytd) November 2017, UNTR telah membukukan penjualan 3.476 unit Komatsu. Jumlah ini meningkat 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu hanya 2.002 unit. Penjualan alat berat Komatsu sepanjang November 2017, menjadi penjualan bulanan terbanyak sejak tahun 2016. Sebelumnya, penjualan alat berat UNTR sempat menyentuh angka tertinggi pada Agustus 2017, yakni 350 unit.

Decline Stocks:

- TOPS : harga saham TOPS ditutup melemah Rp 60 (-1.69%) ke level Rp 3470 hari ini. Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) tengah bersiap menggarap proyek transit oriented development (TOD) di tengah tahun ini. Perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi tersebut akan mengembangkan kawasan mixed use di Lebak Bulus. Eko Wardoyo, Direktur TOPS menyampaikan, proyek tersebut tengah dalam persiapan. Dalam proyek tersebut, perusahaan ini akan menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni PD Pembangunan Sarana Jaya selaku pemilik lahan seluas 1,8 hektare (ha) tersebut.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...