Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia
Market Review 23 Januari 2018
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG menguat 134 poin (+2.07%) ke level 6,635.334 pada perdagangan hari ini. Tercatat 207 saham menguat dan 167 saham melemah. Seluruh sektor ditutup di zona positif, penguatan sektor tertinggi di sektor consumer (+3.42%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 574 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 19 poin (-0.14%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,331 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Advance Stocks:
-GIAA : Harga saham GIAA ditutup menguat Rp 4 (+1.27%) ke level Rp 318 pada perdagangan hari ini. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan dapat meraup pendapatan senilai US$3,6 miliar sepanjang tahun ini, mengandalkan kenaikan jumlah penumpang sebanyak 2,5 juta orang dan peningkatan pemasukan dari beberapa lini bisnis seperti kargo, carter, dan pendapatan lain-lain. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Helmi Imam Satriyono menyampaikan emiten penerbangan pelat merah tersebut menyasar profit pada 2018 setelah setiap kuartal pada tahun lalu menderita kerugian. Hingga akhir 2017, perseroan memprediksi masih akan rugi.
-TBLA : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham TBLA menguat Rp 15 (+1.21%) ke level Rp 1.245. Riset UOB Kay Hian Pte. Ltd., menuliskan PT Tunas Baru Lampung Tbk., (TBLA) menerbitkan obligasi global senilai US$200 juta dengan kupon 7% per tahun. Analis UOB Kay Hian Edward Lubis menyampaikan, TBLA mengklaim global bond itu mengalami oversubscribed 9x karena tingginya minat dari investor regional dan internasional.
-BBNI : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham BBNI menguat Rp 250 (+2.65%) ke level Rp 9.650. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memproyeksi pertumbuhan kredit 2018 sebesar 11%-14% secara tahunan atau year on year (yoy). Sebagai gambaran, pencapaian pertumbuhan kredit Bank BNI tahun 2017 lalu sebesar 12,2% year on year. Achmad Baiquni, Direktur Utama Bank BNI memproyeksikan, seiring dengan pertumbuhan kredit, simpanan dana nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini juga tumbuh 13%-15%. Pertama, meningkatkan bisnis kementerian instribusi BUMN dan korporasi secara menyeluruh. Kedua, dengan meningkatkan bisnis menengah. Sedangkan, ketiga adalah meningkatkan bisnis kecil dengan meningkatkan program rantai pasok atau supply chain.
-GMFI : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham GMFI menguat Rp 32 (+9.14%) ke level Rp 382. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) siap melepas 20% saham kepada investor strategis. Adapun kandidat utama pembeli saham tersebut adalah Air France-KLM, maskapai penerbangan yang berbasis di Prancis. Sekretaris Perusahaan GMF Aero Asia M Arif Faisal mengatakan, terdapat empat investor yang berniat menjadi investor strategis perseroan. Meski belum ada penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement /CSPA), Air France-KLM berpeluang besar menjadi pembeli saham GMFI.
Decliner Stocks:
-BJTM : harga saham BJTM ditutup melemah Rp 10 (-1.35%) ke level Rp 730 hari ini. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) meraih kenaikan laba bersih sebesar 12,75% hingga periode 31 Desember 2017 menjadi Rp1,15 triliun dibandingkan laba bersih Rp1,02 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Selasa menyebutkan, pendapatan bunga bersih diraih Rp3,51 triliun naik dari pendapatan bunga bersih Rp3,46 triliun. Beban operasional selain bunga bersih turun menjadi Rp1,85 triliun dari beban Rp2,00 triliun.
Komentar
Posting Komentar