google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 22 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 22 Januari 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 22 Januari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG menguat 9 poin (+0.14%) ke level 6,500.529 pada perdagangan hari ini. Tercatat 208 saham menguat dan 159 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup di zona positif, penguatan sektor tertinggi di sektor mining (+2.53%) hari ini, sedangkan sektor yang mengalami pelemahan tertinggi adalah sektormiscellanous industry (-0.98%) Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp 288 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 31 poin (-0.23%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,316  terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

-MBSS  : Harga saham MBSS ditutup menguat Rp 120 (+16.32%) ke level Rp 855 pada perdagangan hari ini. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) baru saja memperoleh kontrak pengangkutan batubara baru. Kontrak baru yang diperoleh anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) ini memiliki jangka waktu lima tahun. Pada 17 Januari 2018 lalu, MBSS dan PT Muji Line telah menandatangani perjanjian pengangkutan batubara (coal barging agreement) dengan jangka waktu lima tahun. Perolehan kontrak baru ini diharapkan bisa memberikan dampak dan kontribusi positif bagi kegiatan operasional dan kondisi keuangan MBSS ke depannya. Pasalnya, kontrak baru dengan Muji Line ini memiliki nilai sebesar US$ 78 juta.

-NRCA : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham NRCA menguat Rp 16 (+3.94%) ke level Rp 422. Merealisasikan proyek infrastruktur memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Hingga kini, PT Nusa Raya Cipta Tbk masih mengawal rencana proyek jalan tol Subang-Patimban yang mereka prakarsai bersama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rencana proyek ruas Subang-Patimban sudah terdengar sejak kuartal I 2017 lalu. Menurut rencana, proyek tol sepanjang tol 41 kilometer (km) tersebut akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan kawasan industri di Subang, Jawa Barat. Perkiraan dana investasinya mencapai Rp 5 triliun. Saat ini, Nusa Raya masih dalam tahap mengajukan dokumen prakarsa jalan tol kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

-PGAS : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham PGAS menguat Rp 120 (+5.10%) ke level Rp 2.470. Dua BUMN migas, PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara, akan melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) membahas soal holding BUMN migas yang akan dilaksanakan pada pekan ini. Pertamina akan menggelar RUPS pada 22 Januari 2018, yang akan membahas persetujuan penerimaan pengalihan saham seri B negara yang ada di PGN. Sekaligus juga membahas persetujuan pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN. Sementara RUPS PGN yang dijadwalkan pada 25 Januari 2018 juga akan membahas persetujuan upaya akuisisi Pertagas dari Pertamina.

-ANTM : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham ANTM menguat Rp 15 (+1.97%) ke level Rp 775. Inalum menargetkan proyek smelter alumina yang dikerjakan bersama Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan Chalco bisa berproduksi pada tahun 2021, menyusul konstruksi yang dijadwalkan dimulai pada semester II-2018. Proyek dengan kapasitas 1 juta ton smelter grade alumina (SGA) per tahun itu membutuhkan dana USD600- 700 juta. Sementara itu ANTM menargetkan penjualan emas mencapai 24 juta ton pada 2018. Dengan estimasi rerata harga logam mulia Rp590.000 per gram, maka perseroan dapat memperoleh pendapatan senilai Rp14,16 triliun.

Decliner Stocks :

-EXCL : harga saham EXCL ditutup melemah Rp 150 (-4.76%) ke level Rp 3.000 hari ini. PT XL Axiata Tbk (EXCL) merilis paket Xtra Kuota yaitu tambahan kuota sebesar 30 GB dengan harga Rp 10.000. Paket ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan tambahan kuota besar dengan lebih efisien. Allan Bonke, Direktur Komersial EXCL mengatakan, untuk bisa mendapatkan paket Xtra Kuota pelanggan hanya harus mengaktifkan data XL Xtra Combo mulai dari Rp 59.000. Setelah mendaftar paket tersebut, pelanggan bisa melakukan pengaktifan paket Xtra Kuota yang memberikan 30GB dengan hanya Rp 10.000. Selain itu, EXCL juga menghilangkan skema pembagian kuota jaringan di 2G, 3G dan 4G sehingga seluruh kuota dapat dinikmati disemua jaringan XL.

-WIKA: harga saham WIKA ditutup melemah Rp 35 (-1.77%) ke level Rp 1.935 hari ini. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan penyebab jatuhnya konstruksi proyek light rapid transit (LRT) di daerah Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin 22 Januari 2018 dini hari masih diinvestigasi oleh pihak terkait. Penyebab insiden tersebut masih dalam tahap investigasi oleh pihak terkait. Namun, indikasi awal menunjukkan kalau insiden ini tidak akan menganggu jadwal penyelesaian proyek serta kekuatan struktur yang telah terpasang.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...