google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 10 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 10 Januari 2018

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 10 Januari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG melemah 1.9 poin (-0.04%) ke level 6,371.174 pada perdagangan hari ini. Tercatat 174 saham menguat dan 199 saham melemah. Sektor-sektor rata-rata ditutup di zona negatif, pelemahan sektor tertinggi di sektor property (-0.31%) hari ini, sedangkan sektor mining (+0.27%) ditutup di zona positif. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 100 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 8 poin (+0.06%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,446  terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- UNTR  : Harga saham UNTR ditutup menguat Rp 1000 (+2.78%) ke level Rp 36.900 pada perdagangan hari ini. PT United Tractors Tbk (UNTR) berpotensi membukukan penjualan alat berat tahun 2017 melebihi target. Per November 2017, UNTR telah mencatatkan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 3.467 unit. Padahal, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menargetkan penjualan alat berat sepanjang 2017 sebesar 3.500 unit.
Mengutip laporan penjualan November 2017 yang dirilis UNTR, kontribusi penjualan alat berat terbesar masih datang dari sektor pertambangan. Penjualan ke sektor pertambangan mengambil porsi 50%, menyusul penjualan alat berat ke sektor konstruksi dengan porsi 29%. Selanjutnya, penjualan ke sektor pertanian (agro) sebesar 13%, dan sektor kehutanan (forestry) sebesar 8%.

- CLEO : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham CLEO menguat Rp 20 (+2.36%) ke level Rp 865. Hingga 31 Desember 2017, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) telah menggunakan 98,77% dana hasil penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO). Dalam laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dirilis Rabu (10/1), CLEO menyebut berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 51,75 miliar dari penawaran umum saham. Emiten yang bergerak di bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) ini resmi melantai di bursa pada Mei 2017.

- MEDC : Harga saham MEDC ditutup menguat Rp 90 (+9.09%) ke level Rp 1080 hari ini. PT Medco Energi Tbk (MEDC) melaporkan kegiatan eksplorasi pada bulan Desember 2017 di wilayah kerja yang meliputi Blok South Sumatera PSC dan Blok Rimau PSC. Menurut keterangan perseroan Selasa, Blok South Sumatera sepenuhnya dimiliki PT Medco E&P Indonesia dimana blok ini telah menerima perpanjangan kontrak PSC sampai tahun 2033. Kegiatan eksplorasi di blok ini berupa kegiatan seismik 2D dimana belum meberikan hasil dan rencana selanjutnya melaksanakan operasi akuisisi seismik 2D yang direncanakan dimulai pada kuartal IV 2018. Biaya kegiatan seismik hingga akhir Desember 2017 sebesar US$31.783

Decline Stocks:

- WEGE : harga saham WEGE ditutup melemah Rp 6 (-2.18%) ke level Rp 268 hari ini. Sejak listing di pasar modal akhir tahun lalu, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terus agresif mengejar pertumbuhan pendapatan tahun 2018 dengan aktif mengikuti tender-tender proyek properti. Seiring masih positifnya pertumbuhan industri properti tahun ini, anak usaha dari PT Wijaya Karya Tbk ini memproyeksikan akan memperoleh kontrak sepanjang tahun 2018 sebesar Rp16,59 triliun atau naik sebesar 28,4% dari target tahun 2017. Direktur Utama WIKA Gedung, Nariman Prasetyo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa kontrak yang dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru tahun 2018 sebesar Rp7,83 triliun dan carry over tahun 2017 sebesar Rp8,76 triliun.

- TOTL : harga saham TOTL ditutup melemah Rp 2 (-0.66%) ke level Rp 300 hari ini. PT Total Bangun Persada Tbk., membidik kontrak baru senilai Rp4 triliun pada 2018 atau relatif sama dibandingkan dengan realisasi Rp4,1 triliun pada 2017. Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo Warsana memaparkan perusahaan menargetkan pendapatan Rp3,1 triliun dan laba bersih Rp250 miliar pada 2018. Menurutnya, kinerja perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh kinerja sektor properti.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...