google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pertumbuhan Laba Saham BABP | 15 Desember 2017 Langsung ke konten utama

Pertumbuhan Laba Saham BABP | 15 Desember 2017

Pertumbuhan Laba Saham BABP

PT Bank MNC International Tbk (BABP) optimistis membidik pertumbuhan organik pada 2018 di kisaran 10-15%. Dengan pertumbuhan kredit ditargetkan 15% yang didukung oleh pertumbuhan DPK kisaran 10-12%.

Presiden Direktur Bank MNC Benny Purnomo menyebutkan, fokus perseroan pada peningkatan profit di tahun depan. Selama tiga tahun yang lalu aset perseroan sudah meningkat 50% dari Rp 8 triliun menjadi Rp 12 triliun.

"Tahun depan kami fokus memanfaatkan infrastruktur dan aset yang ada untuk mendulang profit," ujar Benny usai menerima penghargaan sebagai Bank Dengan Reputasi Korporasi Terbaik dalam "Indonesia Best Corporate Reputation Award 2017" di Jakarta, Kamis.

Saat ini perseroan memiliki modal inti sekitar Rp 1,5 triliun atau bank dengan kategori buku II serta menargetkan kenaikan kelas menjadi kategori buku III atau bank dengan modal inti Rp 5 - 10 triliun, pada 3 hingga 5 tahun ke depan. Adapun perusahaan menyiapkan berbagai strategi termasuk rights issues (penawaran umum berkelanjutan) secara rutin tiap tahunnya dan akuisisi bank lain.

Dia menyatakan pemegang saham telah berkomitmen untuk menyuntikkan modal dan memasukan rencana naik kelas ke buku III dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Untuk itu pihaknya juga terus berkolaborasi dengan MNC Kapital Indonesia, perusahaan sekuritas yang fokus menangani pasar modal demi mengeksplorasi sumber permodalan baru.

Selain itu, perusahaan terus menajajaki akusisi bank kecil dengan segmentasi pasar konsumer. "Rencana ini (akusisi) masih on the track selain rencana right issues. Tapi memang belum ketemu yang pas, kemarin ada yang nawarin tetapi empat kali dari nilai bukunya," kata Benny.

Kenaikan kelas juga akan diupayakan secara organik. Perusahaan yang masih fokus pada segmen konsumer, ritel dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini akan mengoptimalkan layanan digital demi meraup pelanggan baru.

Menurut Benny, salah satu kunci kesuksesan perusahaan adalah reputasi, yang terbangun dari persepsi pemangku kepentingan eksternal maupun interal. Reputasi yang baik akan perusahaan akan menguntungkan bisnis lewat berbagai cara salah satunya dengan kepercayaan.

"Reputasi itu tidak dibangun hanya sehari. Ini adalah hasil kerja keras kami selama 3 tahun setelah pengambilan alih dari bank lama dan kemudian bagaimana kami melayani masyarakat dengan baik melalui produk-produk, inovasi, melalui banyak karya sehingga masyarakat dapat dilayani dengan baik. Reputasi yang baik ini menjadi bahan bakar buat kami agar bisa melayani masyarakat dengan baik. Selain itu, gas untuk naik ke BUKU III dan itu sudah menjadi rencana 3-5 tahun ke depan," paparnya. (end/as)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...