Peringkat Pefindo terhadap Saham AISA
Sentimen negatif kembali menghampiri PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berbuntut panjang. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memutuskan untuk menurunkan rating perusahaan dan surat utang perusahaan.
Pefindo dalam keterangan resminya, Kamis (7/11), menurunkan peringkat baik untuk AISA dan obligasi AISA tahun 2013 dengan nilai pokok total Rp 900 miliar menjadi idBBB dari sebelumnya idA. Pefindo juga masih mempertahankan rating Credit Watch with Negative Impact atas perusahaan.
Dasar diturunkannya peringkat ini adalah, adanya kemungkinan AISA akan mendivestasi Dunia Pangan langsung ke investor strategis.
Padahal, menurut Pefindo, divisi beras memiliki kontribusi yang substansial bagi cashflow AISA.
Sejak 2012 hingga 2016, rata-rata kontribusi penjualannya mencapai 63% terhadap pendapatan konsolidasi AISA. Divisi ini juga berkontribusi 42% terhadap laba kotor perusahaan. Sehingga, dengan didivestasinya Dunia Pangan justru melemahkan credit rating AISA.
Jika divestasi jadi dilakukan, lanjut Pefindo, hal itu memang bisa mengurangi jumlah utang AISA hingga Rp 1,3 triliun pada akhir tahun ini. Tapi, risiko perusahaan belum berkurang.
Pasalnya, likuiditas AISA masih terbatas, tapi pada saat yang bersamaan harus menghadapi surat utang yang akan jatuh tempo. Keringnya likuiditas AISA tercermin dari posisi kas dan setara kas AISA per September 2017 yang hanya Rp 126,3 miliar.
Hal ini juga yang mendapat sorotan dari Pefindo sehingga Rating Credit Watch with Negative Implication dipertahankan. Rating tersebut merefleksikan risiko refinancing AISA yang meningkat.
"Credit watch ini akan ditinjau kembali selambat-lambatnya dalam waktu tiga bulan," ujar Direktur Pefindo Vonny Widjaja.
Perubahan rating akan dipertimbangkan sesuai dengan kondisi AISA serta ketersediaan data serta informasi dari perusahaan.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar