Berita Saham PTBA
PT Bukit Asam Persero Tbk (PTBA) menjajaki pengembangan bisnis gasifikasi dengan sejumlah investor di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
"Pengembangan bisnis gasifikasi PTBA sejalan dengan arahan Menteri BUMN Rini Soemarno yang mendorong penciptaan nilai tambah batu bara," kata Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.
Gasifikasi adalah pengubahan batu bara dan sebagainya menjadi bentuk gas yang mempunyai nilai kalori rendah, sedang, atau tinggi.
Menurut Harry, gasifikasi dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik.
Dijelaskan energi yang dihasilkan dari gasifikasi batu bara dapat dipakai untuk pabrik pupuk maupun petrokimia.
Dijadwalkan pada tahun 2022 pabrik tersebut dapat beroperasi penuh.
"Pengembangan proyek gasifikasi ini bagian dari langkah cepat perusahaan terutama setelah terbentuknya Holding BUMN Tambang yang membawahi PTBA, PT Timah, PT Aneka Tambang dan Freeport Indonesia," kata Harry.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PTBA Fuad Fachroeddin mengatakan, saat ini perusahaan sedang menyelesaikan studi kelayakan termasuk menghitung berapa besar pembiayaan yang dibutuhkan.
Ia menuturkan, sesuai dengan rencana gasifisikasi tersebut akan menghasilkan selain gas untuk keperluan pembangkit listrik, untuk menghasilkan produk turunan yaitu dymethyl ether (DME), pupuk urea, dan propylene.
"Pada tahap awal kapasitas produksi masing-masing produk turunan tersebut sebesar 450.000 ton per tahun," kata Fuad.
Pihak yang bekerjasama dalam gasifikasi tersebut antara lain Pertamina dan Pupuk Indonesia dan termasuk Chandra Asri. (end)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar