google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham INTP | 5 Desember 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham INTP | 5 Desember 2017

Analisa Saham INTP

INTP  Weekly : Trading Buy, Test Resistance di 19,450.

Dari hasil Peak & Trough Analysis terlihat sejak harga saham ini terkoreksi dari level tertinggi sekitar  5 minggu  terakhir terlihat rata-rata 19,475 dengan harga rata-rata net sell sekitar level  18,775 dan secara umum masih didominasi  oleh negative candle.

Sementara itu jika dihitung sejak harga saham ini mulai naik dari level terendah terdekat  dari  40 hari  terakhir dimana rata-rata nya mendekati level terendah  hari ini, rata-rata di 18,271 dengan rata-rata net buy di level 18,088 yang juga didominasi oleh negative candle.

Pada periode yang sama terlihat distribusi volume (penjualan terbesar) antara level  18,450 -18,750. Sementara itu akumulasi volume (pembelian terbesar) antara level 17,750 -18,725 . 

Jadi secara umum area  akumulasi  juga relative sama dengan area distribusi. Jika dilihat dari sampai saat ini harga mulai bergerak naik dengan banyak transaksi diatas rata-rata yang mengindikasikan potensi kenaikkan lebih lanjut dengan kecenderungan membetuk suatu titik equilibrium baru.

Sementara itu dari hasil optimalisasi terlihat adanya kecenderungan naik lebih lanjut mengingat secara umum indikator MFI optimized dan RSI optimized  mulai bergerak naik dari relative flat di oversold area. 

Sementara itu harga pada Bollinger Band Optimized juga berada sekitar BBBottom  dengan  kecenderungan naik.

Berdasarkan normal volatility saat ini resistance terdekat antara 19,350 -19,450 dan support terdekat di 18,250.

Perlu dicermati karena secara umum masih didominasi negative candle untuk sementara kenaikkan lebih lanjut  harga harus mampu tembus resistance diatas.

by Tasrul Tanar

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...