PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah menetapkan pricing obligasi global senilai US$ 300 juta atau setara Rp 4 triliun. Meski demikian, dengan adanya hasil penerbitan obligasi tersebut tidak akan membatasi perusahaan untuk kembali mencari pendanaan di masa mendatang.
Pasalnya, TPIA memiliki kebijakan menjaga posisi debt to capital maksimal 40%. Hingga semester I-2017, posisinya ada di level 24%.
Debt to capital tersebut memang belum memasukan faktor obligasi global US$ 300 juta. Tapi, sebelumnya perusahaan baru saja menggelar rights issue sekitar Rp 5 triliun.
Sehingga, posisi rasio keuangan yang membandingkan nilai utang terhadap modal TPIA itu dipastikan masih aman. "Akan bertambah, tapi masih jauh di bawah 40%," ujar Investor Relations TPIA Harry Tamin, Kamis (9/11).
Per Juni 2017, berdasarkan materi presentasi perseroan, nilai utang Chandra Asri sebesar US$373 juta dan utang bersih US$161 juta.
Sebagaimana diketahui, setelah absen sekitar tujuh tahun, TPIA kembali mencari pendanaan melalui pasar modal untuk mendanai ekspansi jangka panjang. Perusahan menerbitkan obligasi global US$ 300 juta bertenor tujuh tahun. Kupon yang ditetapkan sebesar 4,95%.
Dengan posisi orderbook sebesar US$ 2,2 miliar, maka obligasi global TPIA mengalami oversubscribed final sebesar 7,3 kali. Obligasi itu terdiri dari 189 akun. Sebesar 85% diantaranya berasal dari investor institusi.
Komentar
Posting Komentar