google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham SSMS | 15 November 1017 Langsung ke konten utama

Berita Saham SSMS | 15 November 1017

PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) membatalkan penerbitan obligasi global berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 300 juta. SSMS menawarkan obligasi dollar bertenor lima tahun dengan kisaran kupon awal 7%.

Permintaan masuk di kawasan Asia di level kupon 7,25%. Reuters melaporkan, jumlah permintaan masuk mencapai US$ 650 juta. Analis melihat, pembatalan tersebut akibat kenaikan yield di pasar obligasi global.

Mengutip pemberitaan Reuters, 13 November, pasar bersikap hati-hati dalam masa bookbuilding obligasi global SSMS. BNP Paribas dan Citigroup bertindak sebagai joint bookrunners. BNP, Citigroup, dan CIMB bertindak sebagai joint lead managers. Surat utang global tersebut diperkirakan mendapatkan peringkat B1 Moodys dan B+ Fitch.

Head of Fixed Income Research MNC Sekuritas I Made Ade Saputra menjelaskan bahwa kemungkinan besar penarikan ini tidak bersifat permanen. "Mungkin pending karena mereka melihat terjadi tren kenaikan yield di pasar obligasi global, maka mereka melihat ada risiko," jelas Made pada Kontan.co.id, Rabu (15/11).

Menurut Made, pasar internasional mulai melihat prospek kenaikan suku bunga akhir tahun The Fed dan penurunan stimulus European Central Bank sebagai sinyal volatilitas obligasi global. Akibatnya emiten bisa saja memperkirakan yield akan mendaki dan biaya bunga bakal melejit melampaui kemampuan.

Mengutip pemberitaan Bloomberg, JPMorgan Chase and Co mengatakan imbal hasil pada junk bond Asia telah naik 13 basis poin menjadi 6,74% pada 6 November lalu, angka ini tertinggi sejak 16 Agustus.

Apalagi laporan keuangan SSMS dibukukan dalam mata uang rupiah sehingga dapat menimbulkan risiko nilai tukar rupiah dan dollar AS yang berpotensi merugikan emiten. Di sisi lain, mengingat sifat seri surat utang Regulation S diterbitkan di pasar Eurobond, bisa jadi ada kemungkinan SSMS menarik diri karena enggan berhadapan dengan sentimen pasar Eropa yang cenderung negatif terhadap industri minyak kelapa sawit.

Namun, Made yakinkan hal tersebut tidak memiliki pengaruh besar. "Isu kelapa sawit merusak lingkungan memang sudah ada sejak lama, tapi entah apakah berhubungan langsung dengan isu tersebut atau tidak. Karena kita melihat asing juga masih sangat berminat dengan emiten komoditas Indonesia," jelas Made.

Ia melanjutkan pada dasarnya opsi obligasi global sangat menarik bagi korporasi lantaran memberikan akses lebih besar terhadap pendanaan. Apalagi bila perusahaan tersebut beroperasi dengan mata uang dollar AS. Misalnya adalah Perusahaan Listrik Negara yang kerap terbitkan obligasi global karena harus menyiapkan belanja peralatan dari luar negeri. Dengan demikian, kas masuk dollar AS bisa dibelanjakan untuk barang-barang bernilai dollar AS.

Iqplus

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...