google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham PPRE | 24 November 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham PPRE | 24 November 2017

Berita Saham PPRE

PT PP Presisi Tbk (PPRE) hingga penghujung tahun ini optimistis mencatatkan kontrak baru senilai Rp 5,8 triliun. Optimisme ini didasari pencapaian hingga Oktober telah terakumulasi Rp 4,2 triliun. Jadi, kalau dikalkulasi butuh Rp 1,6 triliun.

.Kami percaya dengan waktu tersisa kekurangan itu bisa segera digenapi,. tutur Direktur Keuangan PT PP Presisi, Benny Pidakso di Gedung BEI, Jakarta, Jumat.

Benny bilang perusahaan tengah menjajaki proyek Bandara Kulon Progo, proyek Soekarno-Hatta dan ada pengerjaan pengangkutan batu bara di Sumatera. .Karena itu, tahun depan memproyekai kontrak baru Rp 7-8 triliun," imbuh Benny.

Anak usaha PT PP (PTPP) itu baru melantai di Bursa Efek Indonesia. Dalam hajatan initial public offering (IPO) itu, perusahaan Melempar 4,23 miliar saham. Dibanderol dengan harga Rp 450 per saham, perusahaan merogoh kocel dana IPO sekitar Rp 1,0 triliun.

Dana IPO porsi 70 persen untuk belanja modal (capex) atau sekitar Rp 700 miliar -Rp 1,4 triliun dan sisanya untuk pendanaan penyelesaian proyek infrastruktur.

Saat ini perusahaan bekerja sama dengan entitas anak usaha yaitu PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) mengerjakan sejumlah proyek strategis nasional, macam Proyek Jalan Tol Trans Sumatera, Tol Pandaan-Malang, Tol Manado-Bitung, Tol Solo-Kertosono, Bendungan Way Sekampung, Bendungan Leuwi Keris, dan Pengendalian Lahar Sinabung.

"Dana IPO dipakai untuk meleverage supaya mendapat pendanaan dari eksternal,. ucap Benny. (end/fu)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...