Berita Saham FAST
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) pada tahun 2018 membidik pendapatan sebesar Rp6,03 triliun. Untuk mendukung target itu, perseroan merencanakan menambah 35 gerai baru dan 20 KFC box, sehingga total restoran milik Antoni Salim itu mencapai 670.
Head Advisor FAST, Shivashish Pandey menyatakan, telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp280 miliar yang dananya berasal dari kas internal. Belanja modal itu diperuntukan bagi pembukan gerai baru dan perbaikan gerai lama.
"Untuk pembukaan gerai baru butuh dana Rp4,5 miliar hingga Rp9 miliar, sedangkan untuk pembukaan setiap KPC Box butuh Rp1,5 miliar," jelas Pandey di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu.
Di kesempatan yang sama, Direktur Keuangan FAST, Justinus D Juwono yakin sepanjang tahun ini perseroan akan membukukan pendapatan Rp5,48 triliun atau naik 9,84% dari periode sama 2016 di kisaran Rp4,99 triliun. Hingga September tahun ini Justinus mengatakan pendapatan telah mencapai Rp3,89 triliun.
Ia menjelaskan, beberapa faktor yang menopang pencapaian itu karena harga rata-rata lebih rendah dari tahun lalu. Kondisi itu didukung pengadaan lebih banyak. Kemudian meningkatkan efisiensi ayam restoran KFC dengan mengurangi sisa ayam.
"Tentu melakukan inovasi dalam menyediakan menu-menu favorit konsumen dengan harga terjangkau," tuturnya.
Juwono menambahkan, FAST melakukan penetrasi pasar ke daerah-daerah pinggiran. Perluasan jaringan restoran penting di tengah persaingan ketat.
"Menyulap perwajahan dan tampilan KFC dengan semangat zaman now tengah digalakkan. Itu dengan harapan konsumen kalangan milenial lebih betah berlama-lama," kata dia.
Namun, terdapat faktor negatif juga menghadang. Misalnya, kenaikan upah minimum nasional menggerus hasil operasional, efeknya perusahaan tidak agresif menerima karyawan baru. Selanjutnya, kenaikan bahan baku material handling dan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Pertumbuhan kuliner-kuliner lokal menambah ketat persaingan," tutup dia. (end/fu)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar