google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BJBR | 22 November 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham BJBR | 22 November 2017

Berita Saham BJBR | 22 November 2017

PT Bank BJB kembali meningkatkan sinergi dengan perusahaan BUMN. Kali ini Bank BJB melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Adapun perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Direktur Komersial bank bjb, Suartini dan Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso yang bertempat di JS Luwansa Hotel, Jakarta.

"Kerjasama ini merupakan bentuk sinergi bank bjb dengan BUMN yang strategis dan mencerminkan komitmen bank bjb untuk terus mendukung kebijakan Pemerintah dalam rangka mensejahterakan masyarakat serta melalui kerjasama ini diharapkan dapat memperluas cakupan bisnis bank bjb beserta potensi bisnis lainnya," ujar Direktur Komersial Bank BJB Suartini, di Jakarta, Rabu.

bank bjb memanfaatkan momentum, peluang dan potensi besar dari BPJS Kesehatan serta guna meningkatkan kebutuhan layanan perbankan dan memperluas layanan yaitu kerjasama tentang Konfirmasi atas Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat kepada Fasilitas Kesehatan yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan dengan ruang lingkup kerjasama sebagai berikut :

1. Dalam rangka pemberian konfirmasi Fasilitas Kesehatan (Faskes) oleh BPJS Kesehatan kepada Bank BJB dalam rangka memperlancar pembiayaan pelayanan kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang ditawarkan Bank BJB.

2. Pemberian data/Invoice yang telah disepakati dalam rangka memperlancar pembiayaan pelayanan kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang ditawarkan Bank BJB kepada Fasilitas Kesehatan yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan dengan tetap memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Dimana tujuan dan potensi kerjasama ini antara lain pemberian fasilitas KMK RC terbatas dari Divisi Komersial Bank BJB kepada BPJS Kesehatan dan Open Account Financing (OAF) kepada fasilitas kesehatan terkait tagihan failitas kesehatan yang telah berkerjasama dengan BPJS Kesehatan. Kemudian, kerjasama ini juga dalam rangka melakukan pembiayaan kepada fasilitas kesehatan melalui produk Open Account Financing (OAF) Bank BJB yang telah berkerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Program Pembiayaan Tagihan Faskes mitra BPJS Kesehatan (Supply Chain Financing) merupakan program pembiayaan oleh Bank yang khusus diberikan kepada Faskes mitra BPJS Kesehatan untuk membantu percepatan penerimaan pembayaran klaim pelayanan kesehatan melalui pengambil alihan invoice sebelum jatuh tempo pembayaran.

"Kondisi saat ini, sesuai dengan peraturan yang berlaku BPJS Kesehatan melakukan pembayaran tagihan pelayanan kesehatan maksimal 15 hari kerja setelah berkas lengkap. Namun melihat kondisi yang terus berkembang dan untuk terus menjaga cashflow dari rumah sakit, kami bekerjasama dengan Bank BJB menawarkan program SCF ini, dengan harapan likuiditas dari faskes khususnya faskes swasta tetap terjaga serta memastikan pelayanan kepada peserta JKN-KIS tetap berjalan, sambil menunggu verifikasi tagihan dari BPJS Kesehatan selesai," ujar Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso.

Kemal berharap Supply Chain Financing yang bekerjasama dengan bank bjb ini dapat segera direalisasikan agar dapat membantu likuiditas keuangan faskes tingkat lanjutan, sehingga pelayanan kesehatan terhadap peserta JKN-KIS di Faskes tingkat lanjutan juga dapat ditingkatkan secara berkesinambungan

Sebagai informasi, sepanjang Triwulan III tahun 2017 Bank BJB berhasil membukukan total aset sebesar Rp114,2 Triliun atau tumbuh 12,5% y-o-y. Dimana total laba bersih mencapai Rp1,3 Triliun yang didorong dari hasil ekspansi kredit yang tumbuh sebesar 11,9% y-o-y dengan total kredit yang disalurkan Bank BJB sebesar Rp70,5 Triliun dan diimbangi dengan kenaikan fee based income 18,5% y-o-y dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp86,6 Triliun atau tumbuh 18,6% year on year (y-o-y).

Selain itu, kerjasama ini merupakan salah satu upaya mewujudkan visi Bank BJB menjadi 10 bank terbesar di Indonesia. Sebagaimana diketahui saat ini bank bjb sudah menasional, Bank BJB termasuk bank kategori Bank BUKU III dan termasuk dalam 15 bank terbesar di Indonesia. Per September 2017, bank bjb telah melengkapi dirinya dengan total jaringan kantor yang berjumlah 2.287 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, hingga Sulawesi. (end/as)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d