Berita Saham ADRO
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menjual kepemilikan 300,53 juta saham di PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Dengan harga jual Rp 1.800 per saham, maka SRTG meraup dana Rp 540,95 miliar dari transaksi ini.Sebelum transaksi, SRTG memiliki 1,47 miliar saham ADRO atau 4,62%. Setelah transaksi, kepemilikan Saratoga di ADRO tersisa 3,68% atau 1,17 miliar saham.
Saham yang dijual merupakan kepemilikan langsung SRTG pada ADRO. Selain kepemilikan langsung, Saratoga menguasai saham ADRO secara tak langsung melalui PT Adaro Strategic Investment (ASI). SRTG secara efektif telah menanamkan kepemilikan sebesar 26,2% pada ASI. Adapun ASI merupakan pemilik 43,91% saham ADRO.
Kepala Divisi Hukum dan Sekretariat Perusahaan ADRO Sandi Rahaju menyatakan, tujuan transaksi ini untuk pengelolaan likuiditas. "Ini sehubungan dengan diversifikasi portofolio perseroan sebagai perusahaan investasi aktif," ujar dia dalam keterbukaan informasi, kemarin.
Mengenai langkah SRTG menjual ADRO, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mengasumsikannya sebagai aksi profit taking. "Ada banyak kemungkinan penggunaan dana oleh Saratoga nantinya. Namun ketika memilih switch dan bergerak di bidang investment, itu sangat baik. Mereka mencari sektor lain untuk menambah keuntungan, " tutur dia.
Kevin menyebut, harga saham ADRO sudah naik sejak awal 2017. Meski begitu, price to earning ratio (PER) ADRO masih bagus dibandingkan emiten sejenis seperti PTBA dan ITMG.
Menurut Kevin, momentum aksi SRTG dapat dimanfaatkan investor untuk spekulasi beli saham ADRO, menggantikan porsi kepemilikan SRTG. Hal ini mengingat fundamental ADRO masih bagus.
Di saat yang sama, harga batubara masih bagus dan bertahan di atas US$ 90 per ton. Kevin melihat hal ini mengindikasikan prospek ADRO masih cerah. "Tapi saya tidak menyarankan untuk masuk di harga sekarang. Investor bisa ambil di support kuat Rp 1.760–Rp 1.775 per saham," tutur Kevin. Harga ADRO kemarin turun 4,21% ke Rp 1.820 per saham.
Komentar
Posting Komentar