Sektor ritel masih menghadapi sejumlah tantangan yang cukup berat. Tapi tahun depan, kondisi sektor ritel diprediksi bisa lebih baik dibandingkan dengan tahun ini. Misalnya saja seperti sentimen tahun politik, yang diharapkan uang beredar di masyarakat semakin banyak.
Bukan cuma itu, prediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lebih tinggi. Pemerintah menargetkan, tahun depan angka PDB bisa menyentuh angka 5,4%. Peningkatan target PDB ini pun diharapkan bisa turut mengerek kinerja perusahaan.
BACA JUGA:
Bisnis ritel masih single digit tahun depan.
Di tengah tantangan, emiten ritel ini unggul
Salah satunya dari sektor ritel. "Artinya akan ada peningkatan stimulus daya beli masyarakat juga ke depan," kata Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas kepada KONTAN, Kamis (16/11).
Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif menjelang tahun politik 2018. Faktor keamanan menjadi salah satu faktor makroekonomi domestik yang bisa mempengaruhi kinerja emiten pada tahun mendatang.
Upaya pemerintah dalam hal pemberatasan kemiskinan juga penting sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Perusahaan juga dituntut untuk ekspansi bisnis yang tepat. "Efisiensi bisnis agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan," lanjutnya.
Nafan menilai, dari sisi price earning ratio (PER), saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) memiliki PER di bawah 15 kali sehingga harga sahamnya masih terdiskon.
LPPF memiliki PER 14,96 kali dan RALS 13,25 kali. "Adapun emiten yang paling prospektif ke depannya adalah LPPF," lanjutnya.
Nafan merekomendasikan akumulasi beli LPPF dengan target harga bertahap pada level Rp 11.175 dan Rp 13.900. Selain itu, dia juga merekomendasikan buy ACES dengan target harga secara bertahap pada level Rp 1.280 dan Rp 1.315.
"PER ACES 30,94 kali dan jika dilihat dengan PBV-nya sebesar 6,36 kali. Berarti masih ada prospek yang bagus ke depannya," katanya.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar