Berhasil mencatatkan laba di kuartal III-2017, laba bersih PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diproyeksi akan mencapai Rp 118,1 miliar ditutup tahun 2017.
Untuk kuartal ketiga, ANTM mencatatkan laba bersih Rp 164,6 miliar, dari rugi bersih sebesar Rp 502,8 miliar di kuartal kedua. Andy Wibowo Gunawan, Analis Mirae Asset Sekuritas mengatakan angka ini sesuai dengan harapan.
"Kami mengubah perkiraan laba bersih 2017 sebesar 8,1% menjadi Rp 118,1 miliar dengan asumsi volume yang lebih tinggi, meskipun hal ini sebagian diimbangi oleh asumsi beban bunga yang lebih tinggi," kata Andy dalam risetnya, Senin (6/11).
Menurut Andy, pendorong pertumbuhan utama ANTM kuartal ketiga lalu adalah segmen bijih nikel yang mencapai Rp 802,7 miliar atau tumbuh 521,4% dibandingkan kuartal II. Volume bijih nikel melonjak lima kali lipat menjadi 1,7 juta TNi.
Selanjutnya, segmen emas menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2 triliun atau melonjak 217,6% dibanding kuartal II. Segmen feronikel juga ikutan melonjak. Tercatat pendapatannya menjadi Rp 853,4 miliar atau tumbuh 63,4% dibandingkan kuartal II.
Andy optimistis bahwa permintaan nikel global akan meningkat dalam jangka waktu panjang. "Kami percaya permintaan nikel global akan meningkat lebih lanjut, mengingat rencana China untuk membatasi produksi/penjualan kendaraan bahan bakar fosil untuk meningkatkan electric vehicle (EV) dan mengurangi polusi. Untuk beralih dari kendaraan bahan bakar fosil ke EV, China akan membutuhkan sejumlah besar bahan baku untuk proses pembuatan EV," kata Andy.
Andy mempertahankan target harga saham ANTM sebesar Rp 730. Namun, menurunkan rekomendasi dari trading buy menjadi hold, karena target harganya sekarang menyiratkan potensi naik hanya 8,9%.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar