Market Review 16 November 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
IHSG ditutup menguat 65 poin (+1.09%) ke level 6,037.907 pada perdagangan hari ini. Tercatat 195 saham menguat dan 157 saham melemah. Mayoritas sektor menguat dipimpin oleh penguatan sektor consumer (+2.59%). Hanya sektor basic industry yang tercatat melemah 0.05% di akhir perdagangan. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp698 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 16 poin (-0.12%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,535 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Bank Indonesia dijadwalkan akan mengumumkan suku bunga acuan 7-Days Reverse Repo Rate bulan November pada sore hari ini. Bank Indonesia diestimasi akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4.25%, dengan Deposit Facility Rate di level 3.50% dan Lending Facility Rate di level 5.00%.
Unusual Market Activity (UMA)
- PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP)
Bursa Efek Indonesia menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga dan peningkatan aktivitas saham CMPP yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
Advance Stocks:
- HOME: Harga saham HOME menguat pertama kalinya sejak 2 November lalu dengan ditutup naik Rp14 (+14.14%) ke level Rp113 hari ini. HOME mulai menyiapkan ekspansi tahun depan. Salah satunya, merenovasi hotel yang dimiliki perusahaan di Batam. Demi mendanai ekspansi itu, manajemen HOME berencana mengalihan pinjaman investasi dari PT TEZ Finance kepada PT Bank Maspion dan menambah pinjaman sebesar Rp 28 miliar. Dana tersebut untuk renovasi gedung utama hotel. Pinjaman ini kemungkinan akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan tingkat bunga 11,25%.
- CTRA: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham CTRA ditutup menguat Rp10 (+0.86%) ke level Rp1.170. CTRA mencatatkan marketing sales senilai Rp6,2 triliun, atau setara 73% dari target. Bila dibandingkan dengan capaian marketing sales September 2017 yang mencapai Rp5,25 triliun, tercatat bahwa pada Oktober 2017, perseroan memperoleh tambahan hingga Rp1 triliun.
- WOMF: Harga saham WOMF ditutup menguat Rp2 (+1.00%) ke level Rp202 hari ini. WOMF pada kuartal IV-2017 atau Desember tahun ini akan menerbitkan obligasi sekitar Rp 800 miliar dengan tenor satu tahun dan tiga tahun. Dana yang dihimpun akan digunakan untuk ekspansi pembiayaan perseroan, dan saat ini perseroan dalam tahap penawaran awal atau book building. Obligasi sebelumnya telah habis pada kuartal III-2017 yakni sebesar Rp 720 miliar dari target awal sebesar Rp 600 miliar.
- SPMA: Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham SPMA menguat Rp10 (+4.23%) ke level Rp246. SPMA optimistis meraih pendapatan sebesar Rp2,1 triliun dari penjualan 214.000 ton pada 2017. Manajemen SPMA menyampaikan target pendapatan sepanjang 2017 mencapai Rp2,1 triliun. Angka itu naik 8,9% year on year (yoy) dari realisasi tahun lalu sejumlah 1,93 triliun. Untuk memacu pendapatan, perusahaan akan memacu kapasitas produksi menjadi 214.200 ton per tahun, meningkat 4,44% yoy dari 2016 sebesar 205.111 ton per tahun.
Decline Stocks:
- BMTR: Harga saham BMTR ditutup melemah Rp15 (-2.47%) ke level Rp590 hari ini. BMTR telah mengurangi kepemilikannya di MNCN. Meskipun demikian, Global Mediacom masih menjadi pemegang saham pengendali di pengelola stasiun televisi RCTI tersebut. Global Mediacom kembali menjual saham MNCN sebanyak 769.000 lot dengan harga rata-rata senilai Rp1.505 per saham. Dari hasil penjualan tersebut diperopleh Rp115,755 miliar. Penjualan dilakukan pada 6 November 2017 dengan tujuan menjadi pemilikan strategis.
- WTON: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham WTON ditutup melemah Rp5 (-0.72%) ke level Rp685. WTON masih belum memastikan waktu pelaksanaan penjualan treasury stock atau saham simpanan sebanyak 377.175.951 atau sekitar 4,33% dari seluruh modal perusahaan. Seperti diketahui, emiten berkode saham WTON itu telah memiliki rencana penjualan saham treasuri sejak 2016. Namun, sampai saat ini atau pekan kedua November 2017, rencana itu belum direalisasikan oleh perseroan. Perusahaan berharap harga saham WTON di atas harga saham perdana (IPO) sebesar Rp590 ketika saham simpanan itu dilepas ke pasar.
Komentar
Posting Komentar