Market Review 10 November 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
Menutup perdagangan akhir pekan ini, IHSG ditutup melemah 20 poin (-0.34%) ke level 6,021.828. Tercatat 152 saham menguat dan 190 saham melemah. Mayoritas sektor berada di zona negatif dipimpin oleh sektor Infrastructure yang ditutup melemah 0.90%. Sementara sektor miscellaneous Industry menguat tertinggi sebesar 0.63%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp1.2 triliun di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 27 poin (+0.2%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,543 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.
Suspensi Saham Hari Ini
- PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME)
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan suspensi terhadap saham RIMO di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada perdagangan hari ini sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham HOME.
Advance Stocks:
- ITMG: Di akhir perdagangan, harga saham ITMG ditutup menguat Rp350 (+1.65%) ke level Rp21.500. ITMG meraih kenaikan laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 147,4% hingga 30 September 2017 menjadi US$172,19 juta dibandingkan laba US$69,59 juta di periode sama tahun sebelumnya. Jumlah aset perseroan mencapai US$1,34 miliar hingga periode 30 September 2017 naik dibandingkan jumlah aset hingga 31 Desember 2016 yang sebesar US$1,20 miliar.
- TPIA: Harga saham TPIA ditutup menguat Rp350 (+1.23%) ke level Rp28.800 hari ini. TPIA merampungkan penerbitan obligasi global (global bond) sebesar US$ 300 juta. Surat utang tersebut bertenor tujuh tahun dengan kupon 4,95%. Perusahaan berhasil meraih penurunan imbal hasil (yield) sebanyak 40 basis poin (bps) hingga menjadi 5,1%. Adapun penawaran obligasi tersebut kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 11,3 kali.
- ASII: Saham ASII ditutup menguat Rp75 (+0.90%) ke level Rp8.350 pada perdagangan hari ini. ASII akan menggenjot pendapatan dari lini usaha non-otomotif untuk menyeimbangkan sumber pendapatan di tahun depan. Tahun depan perusahaan akan menyeimbangkan portofolio agar sumber pendapatan tidak didominasi satu segmen. Hingga kuartal III 2017, perolehan laba bersih ASII masih didominasi lini usaha otomotif sebesar 65 persen. Sedangkan untuk, lini usaha non-otomotif hanya sebesar 35 persen.
Decline Stocks:
- UNTR: Harga saham UNTR melemah untuk hari ketiga dengan ditutup turun Rp1.375 (-4.03%) ke level Rp32.725 pada perdagangan hari ini. UNTR memantapkan diversifikasi usaha di bidang pertambangan emas. Ekspansi ini bertujuan memperbesar lini bisnis nonbatubara agar kinerja konsolidasi UNTR tak terlalu terdampak volatilitas harga batubara. UNTR sudah memiliki konsesi tambang emas lewat PT Sumbawa Jutaraya (SJR) yang diakuisisi pada tahun 2015. Saat ini Tambang yang berlokasi di Sumbawa, NTB, tesebut dalam fase pengembangan dan eksplorasi dan diprediksi akan mulai beroperasi pada awal 2019.
- SMRA: Harga saham SMRA ditutup melemah Rp30 (-2.95%) ke level Rp985 pada perdagangan hari ini. SMRA akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap II 2017 senilai Rp 800 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II SMRA, dengan target perolehan dana maksimal Rp 3 triliun. SMRA akan menggunakan dana hasil obligasi untuk melunasi sebagian utang. Per 30 September 2017, emiten properti ini mencatat saldo outstanding utang Rp 7,5 triliun.
Komentar
Posting Komentar