Analisa Pasar Global | 10 November 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market
(Nov 10, 2017)
Investment Information Team

(ayuningdyah@miraeasset.co.id)

 
US

Saham A.S. ditutup melemah pada Kamis dalam sesi terburuk dalam dua minggu dengan Dow membukukan penguatan tujuh hari beruntun di tengah kekhawatiran mengenai kemungkinan penundaan pemotongan pajak perusahaan yang banyak diantisipasi. Namun, indeks utama memangkas kerugian setelah House Ways and Committee menyetujui sebuah RUU untuk merombak kode pajak, memberikan suara penuh dari DPR.

Saham awalnya ditekan oleh kekhawatiran bahwa pemotongan pajak akan tertunda karena Senat Komite Keuangan pada hari Kamis merilis versi rencana pajak yang akan menunda penerapan pajak perusahaan 20% sampai tahun 2019, versus tahun depan, seperti yang diusulkan oleh House Republican.

Tagihan pajak yang ditulis oleh House Republicans akan meningkatkan defisit A.S. sebesar $300 miliar lebih banyak dari perkiraan anggota parlemen, menurut Kantor Anggaran Kongres pada hari Rabu. Dan lebih dari satu dekade, akan meningkatkan defisit sebesar $1,7 triliun.

Data: Klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir 4 November meningkat sebesar 10.000 menjadi 239.000, namun rata-rata klaim bulanan yang lebih stabil turun sebesar 1.250 menjadi 231.250 ke tingkat terendah sejak Maret 1973.

 
Europe

Saham Eropa membukukan penurunan tajam pada penutupan pasar Kamis, karena serangkaian pendapatan perusahaan memicu pergerakan negatif di sektor dan bursa.

Pembicaraan Brexit dilanjutkan Kamis dengan kedua belah pihak berharap bisa memecahkan kebuntuan dalam negosiasi sebelum akhir tahun. Dengan berjalannya waktu untuk memperoleh kesepakatan sebelum Inggris meninggalkan blok tersebut pada bulan Maret 2019, pejabat Eropa telah meminta Inggris untuk memberikan penawaran yang memuaskan atas Brexit divorce bill.

Pada hari Kamis, juru bicara EU Brexit, Michel Barnier, mengatakan bahwa keputusan Inggris mengenai apakah akan berada di "European model" atau mengeluarkan peraturan setelah meninggalkan Uni Eropa akan memiliki pengaruh terhadap bentuk kesepakatan perdagangan masa depan yang dimilikinya dengan blok ekonomi-politik, Reuters melaporkan.